Hindari membawa-bawa masa lalu dalam diskusi saat bertengkar, kecuali masalah tersebut sangat relevan dengan konflik yang sedang dihadapi. Memiliki batasan yang jelas dalam diskusi adalah tanda kedewasaan dan tanggung jawab.Â
Fokus pada solusi saat ini membantu mempercepat proses penyelesaian konflik tanpa menambah beban emosi dari permasalahan sebelumnya.
6. Berikan Waktu untuk Menenangkan Diri
Jika perdebatan semakin memanas, ambil jeda untuk menenangkan diri. Tidak ada salahnya menghentikan diskusi sementara untuk memberikan waktu pada masing-masing pihak merenung atau menenangkan diri.Â
Hal ini mencegah agar diskusi tidak menjadi semakin emosional dan dapat membuat Anda berdua kembali ke keadaan yang lebih tenang saat melanjutkan pembicaraan.
Mengambil jeda bukan berarti melarikan diri dari masalah. Sebaliknya, ini adalah langkah bijaksana untuk menjaga agar emosi tidak semakin tinggi dan mencegah ucapan atau tindakan yang mungkin akan disesali.Â
Setelah keduanya merasa lebih tenang, diskusi bisa dilanjutkan dengan lebih konstruktif. Jeda sejenak juga membantu masing-masing pihak berpikir jernih dan memahami apa yang sebenarnya menjadi inti permasalahan.
Bagaimana Sudahkah Mencoba Cara-Cara yang Dijelaskan ???
Dalam sebuah hubungan, konflik bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi lebih pada bagaimana kita menanganinya dengan bijaksana. Menerapkan cara bertengkar yang sehat dan benar dapat membantu pasangan saling memahami dan mendukung tanpa merusak ikatan emosional yang telah terbangun.Â
Bertengkar dengan cara yang sehat juga menunjukkan bahwa Anda menghargai pasangan, menghormati sudut pandangnya, dan siap untuk bekerja sama demi menemukan solusi terbaik.
Dengan mengikuti enam cara bertengkar sehat di atas, Anda dan pasangan bisa menjalani hubungan yang lebih harmonis dan matang. Ingat, tujuan utama dari setiap diskusi atau perbedaan adalah untuk saling belajar dan mempererat hubungan.Â
Saat Anda berdua mampu berkomunikasi dengan baik dalam situasi sulit, itu adalah tanda dari hubungan yang kuat dan penuh kepercayaan.Â