Â
Muhammad Syarif Najmudin/Mahasiswa MPI/S2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pemimpin adalah nahkoda dalam sebuah organisasi, kemana melangkah sudah tentu arah dan tujuannya, pengikut sebagaimana namanya mengikuti arah yang sedang dituju oleh pemimpin. Pemimpin yang diikuti adalah sosok yang memiliki keteladanan dalam berbagai aspek. Sejatinya pemimpin bukan orang yang sempurna, namun keteladanan adalah harga mati, yang harus dijadikan kebiasaaan bagi seseorang dalam menjaga marwah dan martabat dirinya. Pemimpin adalah pemberi manfaat dalam organisasi, Hadits Nabi tentang nilai diri seseorang disebut dengan manusia paling bermanfaat, dalam haditsnya disebutkan, sebaik-baik manusia adalah yang paling memberi manfaat bagi orang lain. Nilai pemimpin merupakan kehormatan identitas jangka panjang yang akan menggerakan bawahahannya. Kekuatan pengaruh personal pemimpin dalam type pemimpin transformasional disebutkan harus mencakup aspek inspirational motivation, idealized influence, intellectual stimulation, dan individualized consideration teori.
Pertama Inspirational motivation, Pemimpin memberikan visi yang jelas dan memotivasi anggota organisasi untuk bekerja menuju tujuan bersama. Seringnya pemimpin menguatkan visi organisasi di tempatnya berada, merupakan aktitivasi otak bawah sadar. Diingatkan untuk fokus pada visi misi menjadi amunisi pembangun semangat dan energi terbarukan. Konteks pendidikan wujudnya adalah Kepala Madrasah atau Kepala Sekolah membangun motivasi guru dan staf yang berada dalam lingkungan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui inovasi dan kolaborasi dengan pihak lain.Â
Kedua Idealized influence, Pemimpin menjadi panutan yang dihormati dan dipercaya oleh anggota organisasi. Kekuatan  pengaruh dari pemimpin menjadikan organisasi dinamis dan terus berkembang. Modal dasar dalam menciptakan suasana dan kondisi organisasi yang modern dan maju berawal dari personal branding kepala sekolah atau kepala madraash. Ia harus berusaha senantiasa menunjukkan komitmen pada nilai-nilai kejujuran dan integritas. Hal ini akan maskin menumbuhkan pengahargaan dan nilai-nilai penghormatan yang tinggi oleh guru staf dan warga sekolah lainnya.
Ketiga Intellectual Stimulation, Pemimpin mendorong inovasi dengan menantang cara berpikir tradisional dan mendorong solusi kreatif. Dalam lingkungan sekolah, ini dapat diwujudkan melalui pengembangan kurikulum inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran. Kemajuan teknologi menuntut upaya upgrading program dan skill semua lapisan organsasi.
Keempat Individualized Consideration, Pemimpin memberikan perhatian khusus pada kebutuhan individu anggota organisasi. Kepala Madrasah atau kepala sekolah yang peka terhadap kebutuhan guru dan siswa dapat menciptakan suasana kondusif organisasi. Pendekatan personal adalah kunci, hingga sosok pemimpin harus menjadi pioner dalam kepandaian mendengar untuk kemudian menumbuhkan jiwa empathy terhadap bawahannya.
Kepemimpinan transformasional dapat menciptakan perubahan positif dalam organisasi dengan meningkatkan kepuasan kerja, komitmen, dan produktivitas anggota. Landasa kokoh untuk menganalisis kepemimpinan kepala sekolah, khususnya dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia.
Disarikan dari buku ajar mata kuliah Psikologi Organisasi dosen pengampu Prof DR HA Rusdiana, MM