Mohon tunggu...
Syarif Najmudin
Syarif Najmudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - founder vila quran

mahasiswa pasca sarjana uin sunan gunung djati bandung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kekuatan Persepsi

1 Desember 2024   17:49 Diperbarui: 1 Desember 2024   18:21 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahim Prof DR Sanusi Uwes ke Pesantren Vila Quran Bandung (sumber:viqur media)

Kekuatan Persepsi 

Muhammad Syarif Najmudin/Mahasiswa MPI/S2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi tentang realitas kehidupan yang dihadapinya. Secara bahasa Persepsi diambil dari bahasa latin perceptio, percipio yang berarti tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris untuk memberikan gambaran atau pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, sebagai hasil stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Dalam istilah psikologi, persepsi mengacu pada kajian proses sentral yang memberikan koherensi dan kesatuan input sensoris atau proses periperal yang didalamnya terdapat proses komponen perilaku secara fisikal, fisiologis, neurologis, sensori, kognitif dan afektif. Tiga faktor yang mempengaruhi Persepsi yaitu:

Pertama, perciver orang yang memberikan persepsi. Pelaku penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri seperti sikap, motif, minat pengalaman dan harapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka. Contohnya pengajar alquran akan fokus pada bacaan dengan tahsin, tajwid dan keabsahan huruf serta tanda-tanda baca yang berdsarkan pada kaidah membaca yang benar dan baik, tidak akan memperhatikan objek pembaca puisi yang tentunya berbeda pendekatan dan kaidahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kita dipengaruhi oleh kepentingan atau minat kita.

Kedua, target orang atau objek yang menjadi sasaran persepsi. Komponen pengaruh meliputi;  sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan, kemiripan. Misalnya gambar masjid bila dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Maka akan tampak pendekatan dalam mengaamatinya sesuai dengan kesamaan persepsi. hal ini didasarkan pada cara pandang yang mendasarkan pada kesamaan waktu, keadaan, dan perasaan. Sehingga memungkinkan timbulnya pemahaman dari hasil persepsi yang berkarakter.

Ketiga, situasi keadaan pada saat persepsi dilakukan. Faktor dalam situasi berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya perhatian seorang bapak pada anaknya akan berbeda di dalam rumah dan di luar rumah. Perhatian semakin kuat ketika rasa kasih sayng pada anaknya tercurah manakala ada kekhawatiran terjadi sesuatu yang buruk di luar rumah. Sebagaimana disebutkan dalam attribution theory. Mengungkakan ketika seorang individu mengamati sebuah perilaku, mereka mencoba menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh internal individu ataukah disebabkan oleh faktor eksternal. Dari sinilah kemudian seseorang mendasarkan penilaian terhadap perilaku individu.

Disarikan dari buku ajar mata kuliah psikologi porganisasi doen pengampu Prof DR HA Rusdiana, MM

Muhammad Syarif Najmudin, Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendiri Pesantren Vila Quran Bandung, Pembina Yayasan Fathul Mubiin Bandung, Pembimbing Haji dan Umroh Dago Wisata dan Insan Qalbu, Penceramah, Penulis. Pribadi yang masih terus belajar melalui pengayaan literasi, siap dan terbuka mengikuti dinamisasi perkembangan ilmu. Menyukai ragam tantangan dalam menumbuhkan pengetahuan dan skill dan kompetensi baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun