Identifikasi Sumber Stress Kerja
Muhammad Syarif Najmudin/Mahasiswa MPI/S2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Manusia sebagai maskluk sosial memiliki keterikatan satu sam lain. Demikian pula dalam dunia kerja, karyawan saling tidak lepas dari kebergantungan antara sesama mereka, baik karena status sebagai  pegawai yang diikat denganhubungan kerja maupun sebagai pribadi yang memerlukan pengakuan sosial dari lingkungannya. Dinamika dunia kerja perlahan tapi pasti, mempengaruhi rutinitas dan aktivitas yang berakhir pada fase monoton yang dapat membuat karyawan menghadapi stress. Setidaknya hal ini dapat diidentifikasikan melalui pengenalan sumber munculnya stres kerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan sumber stress dalam dunia kerja yang menghinggapi karyawan.
Pertama, Tempat Kerja. Karyawan yang bekerja di suatu instansi, baik formal ataupun non formal, berkantot atapun nomaden, pasti mengisi ruang yang dijadikan tempat dimana untuk menjalankan aktivitas pekerjaannya. Seiring waktu ketika kondisi tempat terasa tidak nyaman akibat kondisi fisik bangunan seperti suhu ruangan kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin, ruangan kerja sempit, berisik, atau penerangan yang kurang. Kenyataan ini dapat menjadi pemantik timbulnya stress bagi karyawan.
Kedua, Isi Pekerjaan. Rutinitas karyawan senantiasa berkaitan dengan pekerjaan yang bersinggungan dengan batas waktu kerja, bekerja tiap hari dengan jenjang waktu yang lama, ditambah beban kerja yang berat dan berulang, kondisi tekanan waktu dari target yang ditetapkan, tantangan kompleksitas pekerjaan yang berulang, pekerjaan rutin yang terus bertambah dan menumpuk, bahkan pekerjaan baru yang nota bene perlu penyesuaian karena belum dikenal, hal tersebut dapat menjadi sumber stress.
Ketiga, Syarat Pekerjaan. Ketika kompetensi atau kemampuan dari karyawan dituntut meingnkat performancenya, namun disisi lain syarat pekerjaan tersebut tidak menunjang linearitas pengembangan karirnya, berakibat karir tidak jelas, kenaikan pangkat tertahan, tidak masuk kategori yang dipromosikan, atau bahkan status kepegawaian yang tidak kunjung berubah, disamping tidak mendapatkan kesempatan reward, hal tersebut dapat menjadikan karyawan terkekang dalamkondisi stress kerja.
Keempat, Hubungan Interpersonal dalam Bekerja. Pola hubungan sesama karyawan penting untuk diperhatikan, apabila tidak seimbang seperti atasan yang terlalu banyak menuntut, atasan yang menyebalkan, kurang apresiasi dari pimpinan, keputusan atasan yang berubah-ubah, sikap kolega yang tidak enak, merasa tidak cocok dengan teman kerja, kurang terbuka antara atasan dengan bawahan, bawahan yang memerlukan petunjuk setiap saat dalam menyelesaikan pekerjaan rutin juga dapat menjadi sumber stress seseorang.
Muhammad Syarif Najmudin, Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendiri Pesantren Vila Quran Bandung, Pembina Yayasan Fathul Mubiin Bandung, Pembimbing Haji dan Umroh Dago Wisata dan Insan Qalbu, Penceramah, Penulis. Pribadi yang masih terus belajar melalui pengayaan literasi, siap dan terbuka mengikuti dinamisasi perkembangan ilmu. Menyukai ragam tantangan dalam menumbuhkan pengetahuan dan skill dan kompetensi baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H