Mohon tunggu...
Syarif Najmudin
Syarif Najmudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - founder vila quran

mahasiswa pasca sarjana uin sunan gunung djati bandung

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penentu Kepuasan Kerja

24 November 2024   15:14 Diperbarui: 24 November 2024   15:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
abi syarif/dok pribadi

Penentu Kepuasan Kerja 

Muhammad Syarif Najmudin/Mahasiswa MPI/S2 UIN Sunan Gungung Djati Bandung

 

 

Hasil survei yang dipublis Juni 2023 oleh Pricewaterhouse Coopers International (PwC) menyatakan bahwa 75 persen karyawan di Indonesia mengaku puas dengan pekerjaan saat ini. Atas dasar ini Indonesia menempati urutan kedua pada level Asia Pasifik dengan 57 persen. Karyawan di Malaysia, Singapura dan India menempati kategori pesimis tertinggi, dalam hal perusahaan tempat mereka bekerja tidak akan bertahan lebih dari satu dekade. Sementara Indonesia, Selendia Baru, Taiwan, dan Australia lebih optimis. Ternyata bentuk kepuasan kerja tidak semata diukur besar-kecilnya imbalan kerja (pay satification) melainkan ada hal lain yang turut menentukan kepuasan pekerja terhadap pekerjaannya.

Pertama, Coworker Satisfaction; kepuasan karyawan atas dasar rasa senang dengan teman sekerja. Perasaan bahasia apabila memiliki rekan yang cerdas, bertanggung jawab, membantu, menyenangkan, dan menarik. Pada saatnya kebanggaan terhadap teman atau rekan akan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan setidaknya dapat diandalkan meringankan pekerjaannya.

Kedua, Promotion Satisfaction; kepuasan pekerja atas dasar senang terhadap kebijakan promosi perusahaan, terkandung didalmnya rasa puas atas promosi yang sering diberikan, pelaksanaannya yang dilakukan dengan jujur, dan promosi yang didasarkan pada kemampuan dengan adil. Rasa senang dan puas pekerja terhadap promosi lebih dikarenakan adanya peluang bagi mereka untuk bisa bertumbuh lebih besar, mendapatkan upah lebih baik, dan meraih prestise yang lebih tinggi.

Ketiga, Supervision Satisfaction; kepuasan pekerja terhadap atasan mereka, karyawan merasa senang apabila atasan memiliki kompetensi ideal dan cakap dalam mengemban tugas, pribadi yang sopan dan kepiawaian dalam komunikasi. Betapa tidak, matoritas pekerja menaruh harapan kepada atasannya, agar mereka dapat dibantu dalam misi pekerjaannya. Demikian halnya penghargaan yang diberikan atasan atas kinerja yang dicapai menambah kepuasan karyawan.

Keempat, Satisfaction with the work it self; kepuasan karyawan atas tugas pekerjaan mereka, pekerja semakin menghayati kenyamanan kerja apabila menemui dinamisasi dan variasi dalam pekerjaannya yang menantang, menarik, perasaan dihormati atas skill, bebas dari kondisi menjemukan, refreshing dari pada kondisi yang berulang-ulang dan tidak nyaman.

Muhammad Syarif Najmudin, Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendiri Pesantren Vila Quran Bandung, Pembina Yayasan Fathul Mubiin Bandung, Pembimbing Haji dan Umroh Dago Wisata dan Insan Qalbu, Penceramah, Penulis. Pribadi yang masih terus belajar melalui pengayaan literasi, siap dan terbuka mengikuti dinamisasi perkembangan ilmu. Menyukai ragam tantangan dalam menumbuhkan pengetahuan dan skill dan kompetensi baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun