Tenaga surya dan angin kini menjadi sumber energi yang semakin efisien dan terjangkau. Harga panel surya telah turun lebih dari 80% dalam dekade terakhir, menjadikannya salah satu sumber energi yang paling ekonomis [13]. Angin laut (offshore wind) juga menunjukkan pertumbuhan pesat, dengan turbin angin laut yang kini dapat menghasilkan energi dengan biaya yang lebih rendah daripada pembangkit listrik berbasis fosil di beberapa lokasi berkat teknologi yang semakin maju dan skala ekonomi yang lebih besar [14].Â
Diversifikasi ini tidak hanya membantu stabilisasi harga energi tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor energi yang rentan terhadap fluktuasi geopolitik. Selain itu, transisi ke energi terbarukan dapat mengurangi biaya kesehatan terkait polusi udara secara signifikan, yang pada gilirannya mengurangi beban ekonomi pada sistem kesehatan [15].
Perlindungan terhadap infrastruktur kritis dan rantai pasokan juga harus diperkuat. Ini mencakup peningkatan cadangan strategis, memperkuat ketahanan logistik, serta memastikan bahwa layanan dan sumber daya esensial tetap aman dan beroperasi selama masa krisis.Â
Selanjutnya, koordinasi bantuan kemanusiaan dan manajemen krisis perlu ditingkatkan dengan menyusun rencana komprehensif melibatkan pemerintah, lembaga internasional, dan organisasi non-pemerintah. Investasi dalam teknologi inovatif, seperti kecerdasan buatan (AI), dapat meningkatkan analisis dan prediksi potensi ancaman serta respons terhadap krisis [16].
Pendidikan dan kesadaran publik tentang risiko nuklir juga penting. Program pendidikan dan kampanye kesadaran dapat membangun pemahaman dan dukungan terhadap kebijakan non-proliferasi. Kerjasama internasional dalam penelitian dan inovasi mengenai keamanan nuklir harus didorong, melibatkan akademisi dan organisasi internasional untuk menghasilkan solusi berbasis bukti yang efektif.Â
Reformasi dan penegakan hukum internasional terkait non-proliferasi juga perlu diperbarui untuk menghadapi tantangan baru yang muncul dalam keamanan nuklir global. Hukum dan perjanjian yang ada harus disesuaikan agar tetap relevan dan efektif di tengah perubahan dinamika global. Dengan pendekatan menyeluruh dan kolaboratif, masyarakat internasional dapat lebih efektif dalam menghadapi ancaman nuklir di Semenanjung Korea, memitigasi kerugian, dan menjaga stabilitas ekonomi serta keamanan global.
REFERENSI
AGU. (2019). 2017 North Korean nuclear test order of magnitude larger than previous tests, new study finds. Diakses pada 26 Agustus 2024 di https://news.agu.org/press-release/2017-north-korean-nuclear-test-order-of-magnitude-larger-than-previous-tests-new-study-finds/
Herskovit. (2024). How North Korea Is Building a Nuclear Attack Arsenal. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2024 di https://www.bloomberg.com/news/articles/2024-03-22/how-north-korea-s-kim-jong-un-is-preparing-for-war-nuclear-weapons-missiles
Mackenzie. (2023). North Korea fires most powerful long-range missile after South Korea-US meeting. Diakses pada 26 Agustus 2024 di https://www.bbc.com/news/world-asia-china-67745684
Aljazeera. (2024). North Korea says it conducted successful test of multiwarhead missile. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2024 di https://www.aljazeera.com/news/2024/6/27/north-korea-says-it-conducted-successful-test-of-multiwarhead-missile