Saat berbelanja di sebuah minimarket, mata saya tertuju pada sebuah lemari kaca kecil yang diletakkan di depan pintu masuk. Terlihat beberapa buku bergambar di dalamnya dan ada sebuah kantung berwarna orange tergantung di sebelahnya.
Dalam hati bertanya-tanya, buat apakah ini? Beberapa hari kemudian seorang teman mengunggah foto berlatarkan KERIK JAMU. Nama yang sepertinya familiar di telinga saya. Membaca penjelasan teman, saya baru paham bahwa kerik jamu ternyata bukanlah nama obat-obatan atau nama produk makanan.
Kerik jamu merupakan akronim dari kalimat tuKER plastIK, pinJAM buKU. Wow, terdengar menarik bukan. Kira-kira siapa ya penggagasnya. Yuk berkenalan lebih dekat.
Kotak bacaan bernama kerik jamu
Kerik jamu merupakan bentuk aksi sosial yang digagas melalui Yayasan Membaca untuk Dunia. Ide ini diinisiasi oleh Oliver Budiman atau sering dipanggil 'Ollie' yang saat ini sedang menjalani semester akhir di Philips Academy Andover, Amerika.
Bekerjasama dengan minimarket alfamart dalam hal penyediaan lokasi kota baca kerik jamu dan mengolah sampah dari peminjam menjadi barang yang berguna. Melalui program ini harapannya dapat menaikkan minat membaca anak-anak di Indonesia, sekaligus mengenalkan anak-anak tentang cara memilah sampah plastik.
Yang menjadi kerik jamu terlihat lebih menarik, yaitu letak penempatannya berada di sebelah pintu masuk minimarket alfamart. Tujuannya agar lebih mudah diakses oleh pengunjung sewaktu pergi berbelanja bersama anak.
Ada beragam jenis buku tersedia mulai dari buku cerita anak, komik, hingga pengetahuan umum. Â
Cara meminjam bukunya juga cukup mudah, dengan cara menukarkan 3 buah sampah plastik untuk menyewa satu buku selama satu minggu. Tiap peminjaman hanya diperbolehkan membawa satu buku.
Selanjutnya menyerahkan identitas diri kepada petugas kasir alfamart, yang kemudian akan dicatat oleh petugas kasir. Proses peminjaman berlangsung cepat, sehingga tak perlu kuatir akan mengganggu pelayanan di kasir.
Tiap mengembalikan buku, maka peminjam akan diberi satu buah sedotan bambu. Kamu juga bisa ikut berpartisipasi dalam program ini dengan cara menyumbangkan buku untuk lemari kerik jamu. Tiap 25 buku yang disumbangkan, akan diberi hadiah berupa satu tumbler.
