Mohon tunggu...
Syarifa Maratul Fajriya
Syarifa Maratul Fajriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedamaian Dalam Diri: Memahami Hubungan antara Tasawuf dan Kesehatan Mental

15 Oktober 2024   22:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di zaman modern ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang dengan sangat pesat sehingga memberikan dampak terhadap kualitas kehidupan sosial dan pribadi individu. Proses modernisasi tersebut mengantarkan hidup manusia menjadi lebih meterialistik dan individualis. Masyarakat sangat menjunjung tinggi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga mereka menganggap bahwa ilmu agama sudah tidak lagi penting dalam kehidupan. Harusnya, sebagai manusia modern dapat lebih bijak memanfaatkan teknologi tanpa memengaruhi kualitas kemanusiaannya. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang dalam berbagai bidang membuat mereka harus bisa beradaptasi dengan cepat. Sehingga membuat mereka cenderung mengejar kehidupan materi padahal tidak semua mampu melakukannya. Akibat dari pemenuhan kepuasan inilah menimbulkan berbagai macam gangguan kejiwaan.

Kecemasan, rasa kesepian dan kebosanan yang berlebih, depresi, stress, dan berbagai gangguan-gangguan lainnya berasal dari rendahnya kualitas masyarakat yang tidak dapat diimbangi dengan kemajuan teknologi yang ingin dicapai. Hilangnya makna hidup karena mereka merasa tidak lagi memiliki prinsip dan tujuan dalam hidup juga menjadi faktor utama timbulnya gangguan kejiwaan. Mereka cenderung memaksa dirinya sendiri menuruti dan meladeni keinginan orang lain padahal belum tentu berdampak baik kedepannya. Terlalu sering menuruti gengsi dan mencoba untuk tidak tertinggal dari tren yang ada, membuat mereka sering kali diperbudak untuk melayani perubahan. Karena kondisi jiwa yang rapuh dan kosong, serta tidak mampu berfikir jauh membuat mereka cenderung mudah diajak melakukan hal-hal menyimpang dengan alibi mencari kesenangan semata.

Ilmu agama yang mereka anggap sudah tidak lagi memiliki peranan penting dalam kehidupan justru malah bisa membantu dalam permasalahan ini. Tasawuf dan psikologi memiliki persamaan mengenai konsepsi tentang potensi dasar dan perkembangan jiwa manusia. Pembahasan jiwa dan tubuh dikonseptualiskan untuk mengetahui keterkaitan antara pelaku yang dipraktekkan manusia dengan motivasi berperilaku. Dari sebuah keterkaitan ini muncul kategori perbuatan baik dan buruk. 

Perilaku manusia pada dasarnya didasari oleh 3 hal, yaitu niat, pengetahuan dan sikap. Niat sebagai perwujudan hasrat pada diri individu untuk melakukan sesuatu yang kemudian direspon oleh pengetahuan yang dipahami sebagai segala sesuatu yang telah dipertimbangkan dalam berbagai faktor. Melalui niat dan pengetahuan, maka muncul lah sikap sebagai sebuah pernyataan dalam melakukan sesuatu. Kepribadian merupakan suatu abstraksi yang tersusun pada suatu sistem sehingga menimbulkan kecenderungan para perilaku manusia yang dominan dapat menggambarkan perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak.

Sufisme atau tasawuf adalah ajaran yang lebih banyak mengimplikasi langsung dengan hati, jiwa dan perasaan. Tasawuf lebih menekankan pada moral, sehingga semakin bermoral seseorang, maka semakin bersih pula jiwanya. Tasawuf memberi arahan dalam hidup berupa kesadaran dari mana kita berasal dan akan kemana kita kembali nantinya. Manusia bukan hanya makhluk fisik, tetapi juga sebagai makhluk spiritual, yang mana harus bertindak lebih bijak dan seimbang dalam memperlakukan diri. Tasawuf mengajarkan hakikat hidup sehat yang meliputi kesehatan fisik dan kesehatan jiwa.

Kesehatan fisik dalam ajaran tasawuf bergantung pada makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dalam Al-Quran dan Hadis sudah dijelaskan berbagai jenis makanan dan minuman yang halal untuk dikonsumsi. Kita dianjurkan untuk selalu memperhatikan kehalalan dan kesehatan terhadap apa yang kita konsumsi. Selain itu, halal haramnya makanan dan minuman yang dikonsumsi memberikan dampak terhadap pembentukan karakter seseorang yang dapat mencerminkan apakah jiwa tersebut sehat atau tidak. Sumber penghasilan yang diperoleh guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari juga bisa mempengaruhi apa yang kita konsumsi menjadi halal atau tidak hukumnya. Apabila diperoleh dari dari hasil korupsi, mencuri, judi atau tindakan yang tidak diperbolehkan lainnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi bisa menjadi haram meskipun jenis dan kandungannya baik dan halal. Penghasilan yang diperoleh dengan cara haram pun akan mempengaruhi pembentukan karakter seseorang juga. Apabila seseorang sudah tidak memiliki tujuan dan pegangan hidup, maka akan mudah sekali untuk dihasut melakukan hal-hal tidak baik yang nantinya hanya akan membawa kepada kesenangan sementara. Bahkan, banyak yang beranggapan bahwa bunuh diri menjadi satu-satunya solusi untuk keluar dari masalah-masalah dunia yang sudah tidak dapat lagi mereka atasi karena banyaknya tekanan dari dalam jiwa.

Selain bergantung pada hal-hal yang dikonsumsi oleh tubuh, ibadah juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan jiwa seseorang. Contohnya pada shalat dan puasa. Bagi orang yang menganggap ibadah tidak penting pasti beranggapan bahwa shalat dan puasa hanyalah sebagai tuntutan ajaran agama saja. Shalat hanya berisi gerakan-gerakan memuja Tuhan dan puasa menjadi kegiatan yang dianggap sia-sia karena harus menahan rasa lapar dan haus dalam waktu yang ditentukan. Padahal selain untuk beribadah, shalat dapat melatih jiwa yang terdiri atas beberapa posisi tubuh yang masing-masing memiliki dampak positif bagi kesehatan. Begitu juga dengan berpuasa, beberapa fungsi-fungsi tubuh diistirahatkan dan diberi peluang untuk segar kembali. Kegiatan yang biasa dalam pencernaan dikurangi, sehingga memungkinkan tubuh untuk mengeluarkan bahan-bahan yang tidak berguna serta memperbaiki kerusakan akibat kesalahan pola makan yang berlangsung lama. 

Zikir juga termasuk dalam ibadah yang memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik dan jiwa. Dalam tasawuf diajarkan untuk selalu bisa ingat dengan Tuhan. Zikir berarti mengingat, menyebut, mengulang-ulang salah satu nama Allah dan nama keagungan-Nya. Melalui zikir, pikiran dan perasaan dapat menjadi tenang dan dapat terhindar dari gangguan jiwa. Sehingga orang akan hidup jauh lebih sehat. Zikir juga dapat berfungsi sebagai terapi jiwa yang sangat diperlukan oleh manusia yang dapat menjauhkan diri dari akhlak tercela. Orang-orang yang dibekali ilmu tasawuf cenderung selalu terjaga dan selalu ingat kepada Allah dalam kondisi apapun. 

Tasawuf dan psikologi sama-sama berpijak pada kajian kejiwaan manusia tentang kondisi keberagaman seseorang. Hubungan ini bersifat mutualisme meskipun keduanya bersifat aktif-pasif. Keduanya saling memberi keuntungan dan manfaat terutama bagi upaya pengembangan dan pemahaman masing-masing ilmu. Kesehatan mental dapat diartikan sebagai bentuk individu yang terhindar dari gangguan kejiwaan. Kondisi sehat mental sulit diwujudkan apabila jiwanya kotor. Seseorang yang ingin memperoleh kesehatan mental, namun dirinya merasa masih berlumur dosa, maka jalan satu-satunya hanyalah dengan menyucikan jiwa melalui tasawuf. Apabila dilihat dari tujuannya, tasawuf ingin memperoleh kebahagiaan dan ketentraman jiwa di dunia dan di akhirat. Sementara, kesehatan mental berusaha mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman hidup di dunia. Oleh karena itu, ajaran tasawuf ini dapat dijadikan sarana terapi penyakit-penyakit mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun