Mohon tunggu...
SYARIF ALI
SYARIF ALI Mohon Tunggu... Dosen - brief description

Pernah merasa hampa menjadi pejabat struktural yang dihampiri uang dan perlakuan hormat hanya karena jabatan yang disandang. Menjadi Dosen dan tetap mencintai Karate. Senang membaca karena ikut kebiasaan paman dan kakak membaca koran bekas pembungkus bumbu di kampung yang terpencil. Menulis untuk meninggalkan jejak.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Gegara Umur Joe Biden Gak Bisa Melamar Jadi Presiden Amerika, Ini Alasannya

5 Agustus 2024   13:28 Diperbarui: 5 Agustus 2024   13:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebenarnya saya ingin memperbaiki tulisan saya untuk Kompas.com, karena artikel tersebut tampaknya perlu diperbaiki karena statusnya belum berubah dua bulan terkahir ini. Namun, "tantangan" Kompasiana untuk menguliti alasan di balik mengapa gegara usia banyak pelamar yang ditolak bekerja di kantor pemerintah atau di swasta mendorong saya ikut urun rembug.

Kalau orang SDM pastilah mengenal istilah Analisis jabatan (job analysis) atau singkatnya anjab. Ada perdebatan kecil job analysis kalau di Indonesiakan,  job analysis itu baiknya analisa jabatan atau analisis jabatan. Penulis mencoba cari tahu (walaupun tahu dikenal dari Sumedang, ya), ternyata menurut mbah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) analisis dianggap baku daripada analisa.

Kita lanjutken.......

Anjab itu digali dan dieksploarai oleh Tim Anjab, hasilnya: informasi jabatan. Informasi Jabatan ini misalnya deskripsi jabatan dan kualifikasi jabatan. Nah, kualifikasi jabatan mencakup pendidikan, pengalaman, pelatihan, keterampilan maka kita mengetahui bahwa setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda dari pekerjaan lain. Oh ya, kita bedakan ya antara task, duty, dan job.

Kalau organisasi yang sudah melakukan anjab, pastilah setiap pegawai diangkat dalam jabatan dan mungkin juga pangkat. Jadi jabatan karyawan bukan staff atau pelaksana, karena tidak terlihat deskripsi jabatannya. "Kalau jabatan saya pengemudi, Amir Pengolah Data, Budi Programmer, tapi Ali dia itu Kurir," begitu kira-kira untuk membedakan berat ringanya pekerjaan.

Dengan mengetahui apa jabatan seorang pegawai, kita dapat mengukur....owh, pendidikan minimalnya ini, owh, skill pastilah di level ini, owh, pekerjaannya serumit begini dan begitu.

Selain itu anjab juga meinfokan tuntutan upaya fisik dan mental untuk satu jabatan. Karena itu, menurut saya di sinilah syarat umur berperan agar pekerjaan itu mulus. Kita ingatkan, baru -- baru ini, Joe Biden, mengundurkan diri dalam pencalonan jadi Presiden Amerika gegara umur sudah lebih 80 tahun. Dalam debat dengan Donal Trump, Joe Biden rada-rada ngelantur menjawab pertanyaan Donald Trump. Karena itu Joe Biden mundur.

Presiden Joe Biden menjelaskan alasan dirinya membatalkan pencalonan presiden pada Pilpres AS 2024. Salah satu alasan yakni melanjutkan estafet kepemimpinannya kepada pemimpin baru yang energik untuk menghadapi berbagai tantangan mendatang.

Tuh kan, Pak Joe Biden menyebut energik, tentu saja energik ini berkaitan dengan umur. Jadi persyaratan umur itu kait mengait dengan tuntutan jabatan.

Delapan tahun yang lalu, saya penandatangan pemberian Nomor Identitas Pegawai (NIP) Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain kelengkapan berkas seperti ijazah, surat keterangan sehat, surat bebas narkoba, dan berkas lain, maka saya juga memperhatikan umur. Kalau saya salah memberikan tanda tangan pada pertimbangan teknis NIP dengan mengabaikan umur calon PNS selain akan merusak sistem, bisa juga didemo oleh kelompok tertentu.

Batas usia untuk mendaftar PNS itu paling rendah 18 tahun dan maksimal 35 tahun, namun ada instansi pemerintah karena tuntutan pekerjaan menetapkan batas maksimal di instansi tersebut sampai 25 tahun. Boleh? Ya, bolehlah. Kan, maksimal 35 tahun, sekali lagi sangat tergantung dengan tuntutan jabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun