Mohon tunggu...
Syarifah Komalasari
Syarifah Komalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism Student of Padjadjaran University

Syarifah Komalasari, Communication Faculty, Journalism Student at Padjadjaran University. As a content creator Podcast at Spotify and Head of Reporter Division at Radio Mahasiswa Unpad.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Shelter Seharusnya Menjadi Tempat Mekanisme Stres yang Layak Bagi Hewan

23 Desember 2023   00:18 Diperbarui: 23 Desember 2023   00:30 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram rumahsinggahkucingbdg_ 

Memiliki kesukaan terhadap hewan adalah suatu hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Memelihara, mencintai, menjaga hewan bisa menjadi sarana menggembirakan bagi pecinta hewan. Namun terkadang beberapa hewan tidak mendapatkan kehidupan yang beruntung dengan memiliki pemilik yang baik. Banyak hewan terlantar dan tidak mendapatkan hak-haknya sehingga berakhir tiada.

Ekspolitasi hewan kini telah marak dilakukan bahkan berada dalam kehidupan kita sehari-hari. Eksploitasi hewan mengakar dalam sistem ekonomi dan politik di seluruh dunia sehingga membutuhkan perubahan yang layak bagi hewan.

Perlindungan hukum bagi hewan menjadi pengakuan yang tepat bahwa hewan sebagai mahluk tuhan bisa menuntukan kehidupannya dan memiliki hak-hak dasar yang harus dipenuhi. Hak-hak yang bisa diberikan kepada hewan adalah bisa berupa hak atau kebebasan hidup termasuk mengekspresikan emosi nya 

Dikutip dari artikel yang diunggah oleh Ruangguru.com bahwa hewan memiliki hak yang harus dipenuhi, diantaranya : bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari kejahatan berupa penganiayaan, dan rasa sakit, rasa takut, rasa tertekan, dan hewan memiliki hak mengekpresikan rasa hewaninya.

Beberapa hak hewan yang telah disebutkan menyebutkan bahwa hewan adalah mahluk yan layak untuk disayangi dan diperlakukan sebagaimana mahluk tuhan beradab lainnya. Menurut Ryder dalam bukunya yang berjudul A Modern Morality (2001) bahwa jika seorang manusia tidak suka dijahati dan disakiti maka hewan memiliki perasaan yang sama karena keduanya memiliki perasaan sama-sama dapat merasakan rasa sakit.

Shelter hewan sebagai salah satu penampungan hewan merupakan bentuk perlindungan dan upaya dalam menjaga hewan yang terlantar. Penampungan hewan sebagai rumah atau tempat tinggal yang bisa pun digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses pemulihan kesehatan bagi hewan terlantar.

Menurut Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA), perancanaan pembagunan shelter harus bisa mencapai tujuan yang dapat mencapai kebutuhan psokologis, fisiologis, dan sosial lingkungan bagi prilaku hewan. Shelter yang biasanya dirancang sebagai rumah bagi hewan membuat hewan terkadang mengalami stres berlebih.

  Dikutip dari Halodoc.com bahwa beberapa cara menjaga mekanisme stres bagi hewan adalah dengan cara memperhatikan kesehatan hewan dengan cara memberikan vitamin secara teratur dan melakukan vaksinasi bagi hewan. Memenuhi kebutuhan makan dan minum hewan pun termasuk ke dalam cara menjaga stres bagi hewan.

Hewan cenderung memiliki naluri hewani yang bebas dan tidak terkekang, sehingga membiarkan hewan berjalan-jalan adalah salah satu cara yang pas bagi menjaga mekanisme stres bagi hewan. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dianjurkan tidak disimpan dalam kandang dalam waktu yang lama demi menjaga agar hewan tidak mudah stres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun