Lahan basah atau wetland didefinisikan sebagai wilayah dimana kandungan tanahnya jenuh air, baik sifatnya permanen (menetap) ataupun musiman . Wilayah-wilayah tersebut seluruh atau sebagiannya sewaktu-waktu tergenangi oleh lapisan air yang dangkal (Prasetya & Anisia, 2021).
MakJinnon & Artha, 1981 menulis bahwa lahan basah Kalimantan luasnya melebihi dari 10 juta ha, sekitar 20% massa daratan Kalimantan dan merupakan habitat utama di Kalimantan (Hatta, 2016). Habitat utamanya berupa rawa air tawar dan rawa gambut juga lahan bakau dipesisir. Sungai-sungai terpanjangnya yakni sungai Kapuas, Sungai Mahakam dan Sungai Barito berhubungan dengan sistem rawa, danau dan dataran banjirnya luas.Â
Kondisi tanah Kalimantan Selatan di dominasi oleh lahan basah. Luas lahan basah yang dimiliki Kalimantan Selatan mencapai 382.272 ha (Effendy & Taufik Hidayat, 2016). Potensi kekayaan ini harus dimanfaatkan dengan baik. Keanekaragaman hayati yang tinggi di lingkungan lahan basah membuat berbagai vegetasi seperti hutan rawa air tawar, hutan gambut, hutan bakau dan lain sebagainya dapat tumbuh dan jutaan kehidupan fauna hidup didalamnya seperti berbagai macam ikan, burung, mamalia dan sebagainya. Tanahnya yang subur memberikan potensi yang besar bagi pemanfaatannya sebagai lahan pertanian dan pemanfaatan lainnya. Dalam pemanfaatnnya diperlukan prinsip pengelolaan lahan basah yang berpegang pada prinsip berkelanjutan dan dilakukan dengan eksploitasi yang ramah lingkungan sehingga kekayaan alam yang dinikmati saat ini dapat dinikmati pula dimasa yang akan datang oleh anak cucu kita.
Keanekaragaman Hayati Lahan Basah
Lahan basah memiliki kondisi ekosistem yang unik dan khas sehingga keanekaragaman hayati didalamnya juga memiliki ciri khusus dan beberapa diantaranya tidak ditemukan pada habitat lain. Spesies flora endemik sering ditemukan di ekosistem lahan basah. Selain itu ada juga flora seperti pakis, beringin, kantong semar dan lain sebagainya. Adapun fauna yang ditemukan di lahan basah diantarnya seperti kerbau, ayam hutan, ikan gabus, toman, tapah saluang dan flora lainnya.
Potensi dan Pemanfaatan
Lahan basah memiliki peranan yang sangat penting bagi alam, lahan basah dianggap sebagai pembuluh darah bagi bentang alam yang ada dibumi. Lahan basah berfungsi sebagai penyimpan karbon yang paling besar di planet ini, sebagai pemurni air dan pelindung bagi pantai. Peran penting lainnya adalah sebagai tempat menampung air hujan dan sebagai area penyerapan air yang dapat meningkatkan jumlah cadangan air. Selain itu peranan penting lahan basah adalah sebagai penyedia pangan karena kondisi tanahnya yang subur dan cocok sebagai tempat bercocok tanam dan banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat budidaya ikan.
Pemanfaatan Lahan Basah Oleh Masyarakat Di Daerah Banjarbakula, Kalimantan Selatan
- Â Sebagai Tempat Budidaya Ikan
Masyarakat Kelurahan Sungai Miai, Kota Banjarmasin memanfaatkan lahan rawa di samping rumah sebagai tempat budidaya ikan lele. Kegiatan ini mampu memberikan keuntungan dari penjualan ikan hasil budidaya.
- Sebagai Tempat Untuk Memancing Ikan Air Tawar
Sebagian masyarakat menjadikan rawa sebagai tempat untuk mencari ikan baik itu untuk dijual maupun untuk dikonsumsi pribadi. Tak jarang mereka memancing hanya sekedar menjalankan hobi atau menghabiskan waktu luang.
- Sebagai Lahan Pertanian dan Perkebunan
Di Kecamatan Mekar Sari Kabupaten Barito Kuala masyarakat mengembangakan lahan pertanian padi dengan perkebunan jeruk di sampingnya, sistem ini dikenal dengan istilah sistem surjan.
Â
- Sebagai Lahan Budidaya Tanaman Jeruk Dan Tempat Wisata
Lahan basah di Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala dimanfaatkan sebagai tempat budidaya tanaman jeruk, dan sebagai objek wisata petik jeruk.
- Sebagai Tempat Wisata
Rawa di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut dimanfaatkan sebagai lokasi wisata kerbau rawa. Ditempat wisata ini dapat dilihat aktivitas kerbau rawa dengan pemandangan rawa yang indah dan menakjubkan.
Lahan basah memiliki potensi tinggi untuk dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Wilayah Banjarbakula yang memiliki potensi lahan basah yang melimpah. Dalam pemanfaatannya diharapkan masyarakat berpegang pada prinsip pemanfaatan yang berkelanjutan agar lahan basah tetap terjaga kebaradaannya.
Referensi
Effendy, M., & Taufik Hidayat, M. (2016). Perlindungan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis Hasil Pertanian Lahan Basah Sebagai Produk Khas Propinsi Kalimantan Selatan. In Badamai Law Journal (Vol. 1).
Hatta, G. M. (2016). Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah tahun 2016: potensi, peluang, dan tantangan pengelolaan lingkungan lahan basah secara berkelanjutan.
Prasetya, D. B., & Anisia, H. (2021). Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Lahan Basah (Wetland) untuk Perencanaan Tata Guna Lahan Berkelanjutan di Kabupaten Tulang Bawang. Journal of Science and Applicative Technology, 5(1), 58. https://doi.org/10.35472/jsat.v5i1.310
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H