Mohon tunggu...
Syarifah Mardhatillah
Syarifah Mardhatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menyingkap Dunia Disleksia Melalui Film "Taare Zameen Par"

8 Agustus 2024   13:30 Diperbarui: 8 Agustus 2024   16:11 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Taare Zameen Par, yang dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai oleh Aamir Khan, adalah sebuah film yang tidak hanya menyentuh emosi tetapi juga memberikan perspektif mendalam tentang pendidikan dan kebutuhan khusus anak. Film ini bercerita tentang Ishaan Awasthi, seorang anak laki-laki berusia delapan tahun yang mengalami kesulitan belajar akibat disleksia.

Disleksia adalah salah satu jenis kesulitan belajar pada anak berupa ketidakmampuan membaca, suatu gejala yang bukan disebabkan oleh kemampuan penglihatan, pendengaran, kecerdasan, atau keterampilan berbahasa, melainkan gangguan pada proses otak saat menerima suatu pemprosesan informasi. 

Melalui kisah Ishaan, film ini menyoroti berbagai isu yang terkait dengan pendidikan anak berkebutuhan khusus, mulai dari ketidakadilan sistem pendidikan hingga pentingnya dukungan emosional dari orang dewasa. 

Artikel ini akan mengulas berbagai aspek dari film Taare Zameen Par dan implikasinya terhadap pemahaman dan pendekatan terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Di awal film, kita diperkenalkan pada sistem pendidikan yang sangat kaku dan berbasis pada standar akademis yang seragam. Ishaan Awasthi, yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis, dianggap sebagai anak yang malas dan kurang berbakat. 

Ketidakmampuan Ishaan untuk memenuhi ekspektasi akademis ini menyebabkan dia mengalami penilaian negatif dari guru-gurunya serta ketidakpuasan dari orang tuanya. 

Film ini dengan jelas menggambarkan bagaimana sistem pendidikan tradisional sering kali gagal untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda, terutama bagi anak-anak yang mengalami disleksia atau kebutuhan khusus lainnya.

Sistem pendidikan konvensional sering kali menekankan pada pencapaian akademis standar dan mengabaikan kebutuhan individu siswa. Hal ini menciptakan lingkungan di mana anak-anak seperti Ishaan merasa tertekan dan merasa tidak berharga karena mereka tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan.  

Taare Zameen Par menyoroti betapa pentingnya untuk mereformasi sistem pendidikan agar lebih inklusif dan memahami bahwa setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda.

Salah satu aspek yang paling kuat dari film ini adalah peran karakter Ram Shankar Nikumbh, seorang guru seni yang diperankan oleh Aamir Khan. Nikumbh tidak hanya menjadi seorang pendidik tetapi juga seorang mentor dan pendukung emosional bagi Ishaan. 

Melalui pendekatan kreatif dan penuh perhatian, Nikumbh mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi Ishaan dan membantu anak tersebut menemukan cara baru untuk belajar dan berkreasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun