Siapa yang tidak kenal Noordin M. Top? Hampir seluruh rakyat negeri ini mengenal baik nama itu, walau tidak terlalu familiar dengan wajah dan tampilannya yang konon kerap berubah-ubah hingga membuatnya tidak mudah tertangkap; hidup atau mati. Bahkan namanya mungkin tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga menggema diseluruh dunia bak selebriti. Yang membedakan adalah, bila sosok selebriti top itu adalah idola yang dinantikan aksi dan kehadirannya, dan bila mati ditangisi para penggemar dan pecintanya. Maka Noordin M Top yang satu ini dinantikan berita kematian dan kebinasaannya, dan akan disertai caci maki dan sumpah serapah mengiringi jenazahnya menuju pemakaman.
Nama Noordin M. Top semakin top saja ketika bom Hotel Marriott jilid 2 dan Ritz Carlton terjadi beberapa waktu silam, dan kembali namanya dikaitkan dengan pemboman tersebut. Peristiwa inilah yang membuat kita semakin geram. Bagaimana tidak. Ditengah situasi yang aman terkendali pasca pilpres, saat kita mulai lupa bahwa bom bunuh diri beberapa kali pernah terjadi di tanah air dan tak berharap untuk menghadapinya kembali, apalagi saat-saat menjelang kedatangan tim sepakbola asal Inggris, Manchester United (MU) yang akan menghibur para penikmat sepakbola khususnya penggemar mereka di tanah air, tiba-tiba bom bunuh diri datang meluluh lantakkan segalanya; korban jiwa, dua hotel ternama, rasa aman dan harapan.
Usaha pemerintah menangkap gembong teroris paling dicari di negeri ini akhirnya mulai menampakkan hasil takkala kita disuguhi berita pengepungan yang dilakukan satuan anti terror Densus 88 pada sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Peristiwa dramatis yang berlangsung selama 17 jam itu menjadi hot news sejumlah media, khususnya televisi yang meliput secara live. Walau akhir dari berita masih simpang siur. Apa benar Noordin M. Top telah tewas tertembak, ataukah kejadian tersebut adalah sebuah rekayasa sebagaimana dikatakan pengamat Intelijen Indonesia AC Manullang? Wallahu a’lam.
Setiap kita tentu berharap bahwa yang tewas di Temanggung adalah asli Noordin M. Top, bukan yang palsu, jadi-jadian, kambing hitam atau tumbal yang sengaja ditinggalkan oleh si Noordin ini. Dan yang jauh lebih penting adalah kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman bagi seluruh rakyat dimana pun mereka berada. Khususnya dari orang-orang yang ingin top dengan cara melakukan kejahatan dan pembunuhan besar-besaran melalui bom bunuh diri sembari berlindung dibalik nama agama.
Orang-orang top semisal Noordin M Top pada akhirnya akan menuai hasil kejahatannya, bila tidak di dunia, maka di akhirat pasti adanya. Silahkan jadi orang top, yang kehidupannya sarat amal saleh, manfaat dan kebaikan. Kepergiannya ditangisi dalam duka serta namanya akan selalu hidup dan dikenang dalam hati manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H