Mohon tunggu...
syarif ridwan
syarif ridwan Mohon Tunggu... Guru - Lahir di Kab. Maros, Sulawesi Selatan, tahun 1969. Usai menamatkan pendidikan di PonPes Darul Arqam Gombara, Makassar pada 1988. Menetap di Jakarta sejak tahun 88 hingga 2013. Kini menetap di Kab. Serang setelah tinggal di Kab. Tangerang hingga 2013.

Lahir di Makassar 1969. Pest. Darul Arqam 88, LIPIA 93. Kini menetap di Kab. Serang, setelah tinggal beberapa tahun lamanya di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

32 Juta Penduduk Miskin, Mobil Menterinya 1,8 milyar. Layakkah?

23 Agustus 2009   02:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:48 2431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu tantangan terbesar bagi pemerintahan SBY-Boediono pada 5 tahun kedepan adalah menekan serendah mungkin laju pertumbuhan penduduk miskin yang dalam beberapa informasi melalui media cetak dan elektronik masih berada pada kisaran 32, 53 juta jiwa , atau sekitar 15% sesuai data BPS perbulan Maret 2009. Jumlah yang terbilang cukup besar di sebuah negeri yang memiliki berbagai sumber daya dan kekayaaan alam luar biasa yang sesungguhnya dapat dikelola untuk kesejahteraan rakyat.

Tentu banyak faktor penyebab yang memengaruhi pasang-surut jumlah masyarakat miskin di negeri ini. Antara lain adalah, stabilitas ekonomi, lapangan pekerjaan melalui pertumbuhan industri dan berbagai jenis usaha mikro kecil menengah, harga kebutuhan pokok khususnya minyak dan yang tidak bisa dinafikan adalah ekses dari kriris global dan sebagainya.

Keberadaan masyarakat miskin pada sebuah negara adalah keniscayaan yang tidak bisa dielakkan. Namun yang sangat memprihatinkan adalah terjadinya kesenjangan luar biasa antara gaya hidup orang kaya yang terkesan glamour, apa saja bisa dibeli dan kehidupan orang miskin yang untuk makan hari itu saja susah. Kesenjangan seperti inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu munculnya tindak kriminal di negeri ini. Yang kaya susah berbagi, tidak peduli dan tampak arogan, maka yang miskin pun jadi iri, dengki dan dendam.

Yang semakin tidak kita pahami lagi ketika para pejabat dan pemimpin negeri kehilangan sense of social terhadap rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan itu. Coba bayangkan, sekitar 32,53 juta jiwa penduduk miskin,  beli kebutuhan pokok betapa sulitnya, ternyata para menteri mereka akan memakai mobil seharga 1.8 milyar. Wuuiiihhh, 1,8 milyar! Sungguh ironi! Walau ada alasan tertentu sehingga mobil ini rencananya akan disiapkan oleh Sekretaris Negara, tapi mbok, jangan terlampau mahal begitulah! Apalagi bila dibandingkan dengan harga mobil menteri pada kabinet lalu yang ada pada kisaran 350 juta.

Pengadaan mobil untuk para menteri di Kabinet SBY akan datang seharga 1,8 milyar itu memang baru sebatas rencana, belum terealisasi dan terpublikasi secara luas. Saya sendiri segera mencari tahu infomasi tersebut ketika seorang pembaca Kompasiana mengomentari postingan saya sebelumnya:  Yang Terhormat Bapak Presiden . Betapapun, harga mobil dinas ini terlampau mahal untuk setiap menteri yang berada disebuah negara berpenduduk miskin sekitar 32, 53 juta jiwa. Rencana Sekretaris Negara ini bila benar akan terealisasi, kemungkinan besar akan menjadi polemik dan terjadi penolakan di tengah masyarakat.

Setidaknya tulisan ini jadi pengingat bagi Sekreatris Negara khususnya pemerintah agar lebih memiliki sensitivitas dan kepekaan social yang tinggi kepada rakyat, khususnya mereka yang masih berada dibahwa garis kemiskinan. Jangan lagi ciptakan ironi baru di tengah bangsa yang masih sarat dengan berbagai masalah ini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun