Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wanita dan Iblis

29 Juli 2020   13:00 Diperbarui: 29 Juli 2020   12:56 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jangan pula kita korupsi dengan alasan diiming-imingi dengan banyak uang. Karena uang tidak akan berarti apa-apa jika kita mampu menguasai hasrat untuk memiliki semuanya. Jangan pula beralasan karena kita manusia, penuh dengan kelemahan. Justru karena kita manusia, mestinya bisa melawan itu semua. Sebagaimana dijelaskan, manusia adalah mahluk yang paling hebat dan mulia (ahsani taqwim), sehingga jangan justru dijadikan alasan karena kelemahan dan ketidak mampuan kita untuk melakukan atau menolak sesuatu.

Jadi, kisah tersebut diatas, tidak hendak menyetarakan wanita dengan iblis. Wanita dan pria adalah sama di mata Allah SWT, yang membedakan tidak lain hanyalah kualitas taqwanya.

Pada akhirnya, yang perlu dikuatkan adalah manajemen diri kita untuk melawan hasrat diri masing-masing. Sehingga tidak mudah tergoda dengan gelimangnya harta, gemilangnya kuasa maupun eloknya lawan jenis kita.

Jangan lupa doa selalu kita panjatkan kehadirat-Nya. Allahumma arinal haqo haqqo warzuqnattiba'ah. Waarinal bathila bathil warzuqnajtinabah. (Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami, yang batil itu batil, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.) Amin. (Syarif)

*Artikel ini pernah dipublikasikan dalam Majalah PesanTrend Edisi 2 tahun I, April 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun