Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ngopi Dulu Baru Mikir

14 Juli 2020   03:28 Diperbarui: 14 Juli 2020   03:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi jamaah pengajian, sebisa-bisanya menjadi santri yang cerdas. Santri/jamaah yang cerdas adalah yang tahu persis apa yang dia butuhkan, sehingga dia seperti timba yang selektif memilih sumur mana yang hendak disuluh. Ambil secukupnya kapan lagi mengangsu lagi. Semata agar tidak muntah dan sia-sia.

Saya punya filosofi lain, yang boleh jadi lebih pas bagi kita merdeka. Mencari ilmu itu bukan seperti timba atau gelas. Mencari ilmu subjeknya harus kita, sebagai manusia yang merdeka. 

Maka dalam mencari ilmu kita harus sebagai pembawa cawan, gelas, timba, ember, atau apapun namanya, yang akan kita gunakan untuk menampung ilmu dari siapa saja. 

Selama itu ilmu, bisa ditampung. Kita juga pada akhirnya punya keputusan, mau menuangkan ke tanaman di belakang rumah, atau meminumnya pelan. Ketika kita hendak meminum dan menelannya, kita harus pastikan itu sesuai dengan kebutuhan kita. 

Dengan demikian, kita menjadi pemegang otoritas. Kitalah yang menentukan, kapan gelas diisi kopi robusta, kapan kopi arabika. Jika sudah jelas teko berisi kopi, jangan ragu untuk menuang. 

Jika gelas sudah berisi kopi, jangan ragu untuk meminumnya. Jika sudah begini, maka baru bisa diberlakukan dialektika prinsip "Ngopi Dulu Baru Mikir".

Syarif_Enha@Sorogenen, 13 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun