Dari hampir semua survey yang dilakukan tentang rokok, ternyata hampir semua perokok mengerti bahaya merokok. Tetapi sangat sedikit yang kemudian menyatakan berhenti merokok. Bahkan meski mereka juga tahu bahwa kematian akibat rokok sangat tinggi.
Data WHO 2019 menyebutkan bahwa 40% perokok meninggal karena penyakit yang terkait dengan paru-paru seperti kanker, pernapasan kronis, dan TBC. Laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) menyebutkan Indonesia adalah negara yang penduduknya paling banyak merokok.Â
Tercatat sekitar 34% penduduk Indonesia tahun 2016 atau sekitar 65,19 juta orang merokok. Jika ditambah angka orang yang ikut terpapar rokor (perokok pasif) angkanya bisa mencapai 97 juta. Luar biasa. Yang lebih miris, berdasarkan data BPS tahun 2018, 24,38% perokok berusia di bawah 15 tahun, alias masih anak-anak remaja.
Di Indonesia, kematian akibat merokok mencapai 230.000 orang pada tahun 2015. Sementara pada tahun yang sama, industri rokok memproduksi paling tidak 335 milyar batang. Ironi. Â
Mari kita sedikit berhitung. Jika seseorang sehari menghabiskan satu bungkus rokok berisi 12 batang, dalam sebulan berarti telah menghisap tidak kurang dari 360 batang. Dan dalam setahun, dia telah menghisap tidak kurang dari 4.320 batang! Berapa uang yang dikeluarkan jika satu batang anda harus membayar Rp. 1000, maka dia membutuhkan uang sebanyak Rp. 4.320.000,- Jika perokok di Indonesia diperkirakan mencapai 50 juta jiwa, maka dalam setahun tidak kurang uang sebanyak Rp. 216.000.000.000.000,- (216 Triliun) atau setara dengan sekitar 10% dari APBN Indonesia tahun 2020! Melebihi jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia yang hanya sekitar 126 triliun rupiah.
Meningkatnya jumlah perokok di Indonesia dikarenakan ada banyak sebab. Salah satunya adalah bahwa rokok di Indonesia sudah menjadi gaya hidup. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh iklan rokok yang selalu menggambarkan sisi-sisi positif seorang perokok. Merokok digambarkan sebagai seorang pria sejati, peria yang pemberani, kawan yang setia, manusia yang peduli dan sebagainya. Iklan-iklan semacam itu secara tidak sadar memberikan imaginasi yang palsu atas identitas diri. Bahwa dengan merokok seseorang akan tampak lebih maco dan sebagainya.
Mengandalkan ketegasan pemerintah untuk melakukan penekanan juga sangat sulit. Hal ini mengingat pendapatan negara dari cukai rokok sangat besar, memenuhi 96% pemasukan cukai negara pada tahun 2016 sekitar 144 Triliun rupiah. Itu belum termasuk perolehan dari PPN dan pajak daerah lainnya.
Pilihan untuk merokok dan tidak merokok ada pada diri kita sendiri. Survey terhadap perokok, mereka sebagian besar ingin berhenti merokok, tetapi selalu gagal untuk benar-benar berhenti. Dengan berbagai alasan, apakah karena pergaulan, kecanduan, pusing dan sebagainya, akhirnya mereka kembali merokok aktif.
Untuk membantu anda yang ingin lepas dari ketergantungan rokok, berikut ada tips praktis yang mungkin bisa membantu anda untuk berhenti.
- Niat; Niat ini ada tiga tahap. Nyatakan dalam hati bahwa anda akan berhenti merokok. kedua, nyatakan dalam hati anda bahwa anda tidak akan tertipu dengan omong kosong tentang image yang digambarkan oleh iklan rokok. Terakhir, yakinkan bahwa anda akan berhasil dalam program berhenti merokok.
- Singkirkan atribut rokok; Jika anda memiliki asbak, segera singkirkan. Taruh korek api hanya di dapur, jauhkan dari kamar atau ruang tamu anda. Hal ini akan membantu anda mengurangi imaji tentang rokok.
- Cari alternatif lain; Misal anda mengkonsumsi permen saat ada keinginan untuk rokok, atau memakan camilan dan lain-lain.
- Ceritakan kepada orang lain; Langkah ini sangat penting, karena dengan diceritakan kepada orang lain, entah itu keluarga, kerabat atau kawan, akan menjadi kontrol sosial yang kuat. Ketika kita kan kembali mengkonsumsi rokok, mereka dapat mengingatkan dan menguatkan niat kita kembali.
- Punisment; Misal, setiap kali anda melanggar komitmen anda berhenti merokok, setiap satu batang rokok yang anda hisap, harus diganti dengan push up lima belas kali, atau apapun bentuk kegiatan yang tidak anda sukai.
Memang, bagaimanapun caranya, sebenarnya yang paling bisa membantu anda berhenti merokok adalah niat yang kuat. Jangan menungu anda dipaksa kesehatan anda untuk berhenti merokok. Berhentilah merokok demi kesehatan anda sendiri. Kecuali anda sangat yakin anda akan baik-baik saja dengan merokok, maka merokoklah sepanjang masa.
Syarif_Enha@Semarang2009-2020