"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah apa yang ada pada suatu kaum kecuali mereka berusaha merubah apa yang ada pada diri mereka". (Q.S. Ar Ra'd :11)
Ayat di atas mencoba membangun kesadaran pada diri manusia akan pentingnya melakukan perubahan dalam kehidupan ini, tentu perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang dimaksud bisa dalam skala individu, keluarga, organisasi, Perusahaan, negara, bahkan dalam skala peradaban.Â
"Hijrah" kata yang lagi trend kita dengar di masyarakat saat ini sebentuk  ungkapan yang disematkan pada individu-individu yang sedang mengalami proses perubahan individu dalam kehidupan religiusitasnya. Begitupun peristiwa Reformasi Indonesia 1998, ini pun sebentuk perubahan dalam skala negara.
Sejatinya kehidupan manusia baik secara individu maupun komunitas (keluarga, perusahaan, organisasi, negara) senantiasa mengalami siklus kehidupan "life cycle" yang dalam ilmu manajemen bisa digambarkan dengan S-Curve (Sigmoid curve). S-curve ini menggambarkan bahwa setiap perubahan progresif yang dialami akan selalu dimulai dari bawah menuju puncak tertentu dan kemudian akan mengalami stagnasi dan kemudian menurun (decline).
Kondisi decline ini tentu menjadi momok, perlu upaya mengantisipasinya sebelum hal itu terjadi yakni dengan melakukan apa yang dalam ilmu manajemen disebut "Manajemen Perubahan (change management)".
Berikut pengertian Manajemen perubahan (Change management) menurut para pakar :
Manajemen Perubahan adalah sebuah pendekatan terstruktur untuk membantu organisasi dan orang-orang untuk transisi secara perlahan tapi pasti dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan (Karen Coffman dan Katie Lutes, 2007)
Manajemen Perubahan dapat digambarkan sebagai proses, alat dan teknik untuk mengatur proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai hasil yang diperlukan dan untuk merealisasikan perubahan secara efektif melalui agen perubahan, tim dan sistem yang lebih luas (Holger Nauheimer, 2007)
Tujuan dari Manajemen Perubahan ini tidak lain untuk merencanakan dan menerapkan strategi perubahan yang relevan dengan realitas serta mampu mengendalikan setiap perubahan yang terjadi agar senantiasa progresif menuju tujuan yang diinginkan.
Dalam manajemen perubahan dibutuhkan strong leadership dan para pelaku roda organisasi yang berjiwa progresif. Dengan pendekatan  S-curve, maka para pelaku diharuskan melompat dari jalur kurva S yang lama menuju kurva S yang baru.Â