Mohon tunggu...
Syarif hidayatullah
Syarif hidayatullah Mohon Tunggu... Programmer - TPQ TANGGA LISUNG NW DAN BLOGGER

-ALUMNI MA SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI -ALUMNI MDQH NW ANJANI -ALUMNI STMIK SZ NW ANJANI -ALUMNUS PASCASARJANA S2 UIN MATARAM BIDANG MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM -PEMBINA TPQ TANGGA LISUNG NW RUMBUK -PEMBINA MDT TANGGA LISUNG NW RUMBUK -PEMBINA MAJLIS TA'LIM TANGGA LISUNG NW RUMBUK

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerhana Jiwa

7 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerhana jiwa, saat cahaya terhalang, Bayangan kesedihan menggelayut. Matahari terbenam di balik awan hitam, Membawa malam di siang yang terkikis.

Gerhana jiwa, tetapi di antara kegelapan, Ada bintang yang bersinar terang. Cahaya keberanian menggetarkan langit, Mengusir rasa takut, menggugah jiwa.

Gerhana jiwa, namun setelah malam gelap, Mentari kembali bersinar terang. Mengusir bayang-bayang, memperlihatkan jalan, Bahwa di balik setiap gerhana, ada kemenangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun