Orang pintar kalo udah ngomong emang juara, nomor wahid.
Orang pintar, zaman begini berceceran dimana-mana. Saking banyaknya, mereka merasa benar ngomentarin apa saja walau bukan bidangnya. Saking pintarnya, segala rupa dipikirin dan dihitung untung ruginya. Kalo si ini jadi pemimpin begini, kalo si itu jadi pemimpin begitu. Buat orang pintar, semua dan apapun harus ada untungnya. Gak boleh rugi. Karena logika dianggap segalanya, begitulah batin si orang pintar.
Coba tengok kiri, atau kanan. Mau yang lagi online atau offline. Pasti banyak orang pintar. Atau setidaknya merasa pintar. Mereka saling berdebat, saling menghujat. Dari pagi sampe malem, cuma begituan doang. Yang dimasalahi itu-itu aja, gak jauh-jauh. Udah gitu, tambahin dikit deh argumen ilmiah. Biar orang-orang yang dianggapnya gak pintar mau menerima pendapat dia. Mungkin buat orang pintar, logika hampir dianggap tuhan.
Tentang orang pintar,katanya orang pintar.
Saking hebatnya orang pintar. Selalu merasa benar, lebih benar dan paling benar. Orang lain, di luar dirinya, selalu salah. Sama orang yang gak sepaham, orang pintar selalu bilang “Sudahlah. Kita sama-sama benar kok. Hanya sudut pandang kita yang berbeda”. Kesannya bijak banget. Pantes, orang-orang yang gak pintar suka melongo sambil geleng kepala kalo ngelihat orang pintar udah ngomong. Jago banget, gak ada duanya alias juara.
Tentang orang pintar lagi,katanya orang pintar.
Apa katanya selalu benar semua. Gak boleh ada yang salah. Biar pengetahuan dia terbatas, persepsinya salah tetap saja ngotot bilang benar. Suka ngeyel. Orang pintar biar logikanya salah, tetap saja ngaku benar. Ngeyel melulu. Kalau dikoreksi, dia tetap akan mempertahankan pendapatnya yang salah. Tetap ngeyel dan mengatakan orang yang berbeda pendapat dengannya adalah orang-orang yang salah. Orang yang gak pintar dibikin bingung. Kok bisa ya, melihat satu hal tanpa mau mengaitkan dengan hal lain yang mungkin atau bisa berpengaruh.
Mungkin, kitab yang dibaca orang pintar ajarannya cuma satu. “Orang pintar gak bakal salah logikanya”. Hebat kan….
Orang pintar sering lupa. Bahwa logika yang salah terlalu mudah diubah jadi keyakinan.
Jadi, siapa sebenarnya orang pintar itu?
Wahh, maaf gue gak tahu kalo soal itu. Mungkin bukan di sini, mungkin nun jauh disana. Atau mungkin, mereka itu yang “tahu sedikit tapi banyak komentar”. Semuanya serba mungkin aja…
Makanya jangan jadi orang gak pintar. Karena giliran apa yang di-omong orang pintar salah, yang disalahin tetap orang gak pintar. Orang kalo pintar, biar salah tetap aja merasa benar. Katanya sih gitu …