Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Cagub DKI Pengen Jadi Orang Baik

26 September 2016   07:00 Diperbarui: 26 September 2016   07:19 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua orang pengen jadi baik

Semua calon Gubernur pengen jadi orang baik. Terus kenapa kamu gak ? Kalo kita gak mampu sama, jangan larang orang berbeda dong. Semua orang pengen kok jadi orang baik. Tinggal caranya aja, cari yang paling pas. Kalo percaya, calon gubernur DKI yang 3 pasang itu juga orang-orang baik. Karena mereka berniat untuk memajukan kota Jakarta, menjadikannya lebih baik. Terlepas dari motif politik, secara positive thinking, katakan saja mereka orang-orang yang berniat baik. Memang seharusnya, orang-orang baik di kota baik seperti di Jakarta harus dipimpin oleh orang baik pula. Pas kan, masih banyak kok orang baik di sekitar kita. Terus, kenapa sebagian kita menyangka mereka tidak baik?Maaf ya, mungkin sangkaan itu hanya ada di orang yang gak baik pula. Sederhana kok, orang gak baik pasti mikirnya gak baik juga. Bersikap saling melemahkan, memberi komentar yang bernada merendahkan, hingga "mengumbar" analisis yang berlebihan. Apalagi menghujat, mencaci maki. Sama sekali itu perbuatan gak baik. Silakan gak setuju, silakan gak sepaham asal tetap menjaga cara-cara baik. Itu keren dan ciamikk. Lha emang gue gak boleh berpikiran gak baik?Boleh-boleh saja kok, silakan. Itu kan urusan elo bukan urusan gue. Silakan. Asal jangan bilang "orang lain gak baik" terus elo doang yang baik. Kan orang baik itu harusnya menerima tiap perbedaan, realistis dalam menyikapi dinamika hidup yang terjadi. Bukan saling menyalahkan, atau saling menjelekkan. Dan satu lagi, jangan bilang orang yang berbuat baik sebagai sok suci. Percayalah, masih banyak kok orang baik di sekitar kita. Kalo gak untuk kebaikan, emang hidup buat apaan? Kalo kita berpikir gak baik, bertindak gak baik. Bisa jadi karena kita kebanyakan nonton sinetron yang isinya kejahatan. Atau ngobrolin dalam komunitas group tentang jeleknya orang lain. Atau lagi emang pikiran kita yang digiring ke arah gak baik. Celaka dong kalo gitu. Kita yang gak baik, kenapa harus menuding orang lain yang gak baik? Luar biasa tapi bahaya tuh... Pengen jadi orang baik?
Mudah dan gampang kok. Berpikir dan bertindak yang baik saja. Itu cukup. Mudah kok jadi guru baik, mudah kok jadi karyawan baik, termasuk mudah kok jadi gubernur baik. Tapi yang susah itu jadi orang yang baik. Walau kita tahu, di sekitar kita masih banyak orang-orang baik.Masih banyak kok orang baik di sekitar kita. Gak usah khawatir. Hadapi dan jalani saja, agar semuanya menjadi baik. Berdoa agar kita diberi yang terbaik, diberi pemimpin, diberi teman bahkan keluarga yang baik. Orang baik itu gak perlu bersatu atas niat ingin “mengalahkan orang lain”. Orang baik itu gak perlu mengoblok-goblokkan pemimpin yang gak mampu mempersatukan umatnya. Orang baik itu bukan orang yang lebih senang mempertontonkan perbedaan, padahal sejarah membuktikan banyak persamaan yang bisa menjadikan semua lebih baik. Orang baik itu, sungguh bukan orang gak baik yang “berselimutkan” kebaikan, berselimutkkan ayat-ayat yang baru dipelajari. Abis itu bilang, tulisan kayak gini dianggap "pendangkalan akidah". Belum lagi, orang yang sibuk memprovokasi gak taunya bukan orang yang ikut milih. Capekk deh. Sudahlah, kalo gak mampu sama ya jangan larang orang berbeda dong. TAPI orang baik itu percaya, bahwa semua orang yang ada di sekitarnya dapat berbuat baik dan mau berbuat lebih baik. Untuk dunia maupun untuk akhirat, tentu sesuai takdir Allah. Itu saja. Prinsip orang baik itu sederhana.
Gak masalah jika orang baik gak menyukai seseorang. Asalkan si orang baik itu tidak mengusik kehidupan orang lain. Atau setidaknya tidak ikut menebar kejelekan yang belum tentu benar.
 Menjadi orang baik, atau kata orang-orang baik di sekitar kita, "kebaikan dalam hidup, kadang kamu gak harus mengerti soal segalanya. Karena ada hal-hal yang gak bisa dimengerti tapi kamu hanya bisa diterima".Hidup bukan mempertanyakan kenapa baik? Tapi mengapa kita harus baik? Orang baik, masih ada kok di sekitar kita. Jangankan di kota, di kampung-kampung aja banyak orang baik kok. Di Tana Toraja contohnya, banyak orang baik di sana. Mempersilakan saya untuk tiduran di tiker warungnya, saat kelelahan mendaki dan berjalan kaki 2km ke Gunung Pasir Samelu Rantebua. Belum lagi seorang pendeta, yang mengajak ngobrol di Kete Kesu sambil bilang bahwa semua manusia itu bersaudara tanpa melihat agamanya. Sungguh, masih banyak orang baik di sekitar kita. Coba deh diingat saja orang-orang baik yang pernah berjasa dalam hidup kita.
Seperti kata Ibu "aku tak pernah memintamu untuk meletakkan dunia di tanganku. Tapi cukup tutur katamu yang halus, perangaimu yang santun, perilakumu yang bertanggung jawab seorang anak sudah membuat sang Ibu bahagia, lalu tersenyum..." Katakan saja, "aku pengen jadi orang yang lebih baik..." Semua calon Gubernur pengen jadi orang baik. Terus kenapa kamu gak ? ….Sekali lagi, kalo gak mampu sama ya jangan larang orang lain berbeda dong. Salam dari orang baik, ciamikk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun