Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semalam di Cahaya Madani (SMAN CMBBS); Ajang Kreativitas Generasi Muda yang Luar Biasa

31 Oktober 2016   22:03 Diperbarui: 31 Oktober 2016   22:25 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menakjubkan !! Begitulah kesan kuat yang menyeruak di balik acara “Semalam Di Cahaya Madani 2016 – SDC”, ajang kreativitas seni yang digelar siswa SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (SMAN CMBBS) Pandeglang Banten, Sabtu 29 Oktober 2016.

Sekalipun sejak sore awan mendung meliputi kawasan Kuranten Pandeglang, sama sekali tidak menyurutkan tekad dan semangat juang para siswa SMAN CMMBS untuk menggelar dan menyemarakkan “perhelatan akbar” tahunan buah karya siswa-siswa SMAN CMBBS. Takjub karena acara SDC – Semalam Di Cahaya Madani ini sama sekali berbeda dengan gelaran ajang seni pada umumnya. Mengapa? Karena SDC murni dan orisinal diatur dan diurus oleh siswa-siswi SMAN CMBBS sendiri, tanpa bantuan Event Organizer atau pihak luar manapun. Anak-anak SMA ini yang menyusun panitia, membuat anggaran, merancang danmembangun panggung nan megah, hingga mengisi rangkaian acara dari sejak pukul 16.00 WIB s.d. pukul 24.00 WIB di tanah lapang di kampus SMAN CMBBS.

Sebagai orang tua dan saat menyaksikan acara tersebut, SDC ke-11 SMAN CMBBS pada Sabtu, 29 Oktober 2016 ini, saya sama sekali tidak menduga kemegahan panggung yang dipadu dengan lighting yang luar biasa dan seluruh pengisi acara adalah siswa-siswi SMAN CMMBS. Sangat profesional, sangat kreatif, sangat luar biasa menghibur. Sungguh, ini menjadi bukti kehebatan dan prestasi generasi muda selevel anak SMA yang patut diacungi jempol, patut didukung dan sambil berharap akan masih adanya generasi muda harapan bangsa yang luar biasa. KREATIF, MANDIRI, dan LUAR BIASA. Karena mereka mampu bekerja keras untuk mewujudkan acara yang keren, mampu tampil kompak dan bersatu untuk merealisasikan tujuan acara, dan mampu tampil semuanya untuk berkontribusi dalam acara. Sekali lagi, acungan jempol untuk siswa SMAN CMBBS melalui acara Semalam Di Cahaya Madani - SDC.

Dengan mengambil tema RENDEZVOUZ (Nostalgia), SDC Tahun 2016 menyajikan beragam acara dari sore hingga larut malam. Mulai dari Band Siswa, Stand Up Comedy, Nasyid, Butterfly Dance, Madaris, Tari Saman, Rampag Bedug, Qori dan Sari Tilawah 3 Bahasa, Pidato 5 Bahasa, Kabaret Orkes JPU, Musikalisasi Puisi, Paduan Suara, Fashion Show dan kreativitas siswa lainnya yang mengagumkan. Saya dan istri yang ikut hadir, merasakan kehebatan dan ketakjuban totalitas karya siswa-siswi SMAN CMBBS ini. Sangat luar biasa, paripurna yang sempurna.

Sangat menarik dan spektakuler! Itulah kesan saya selama mengikuti acara “Semalam Di Cahaya Madani – SDC 2016” kali ini. Bangga karena anak-anak muda ini mampu tampil secara kreatif dan professional. Salut karena semua yang disajikan karya mereka sendiri, termasuk kemegahan panggung yang luar biasa. Spektakuler karena acara yang disajikan sangat variatif dan melibatkan semua siswa, 328 siswa yang ada di SMAN CMBBS, baik kelas 10, kelas 11, dan kelas 12. Kalian memang LUAR BIASA !!

Hebatnya lagi, di ajang SDC yang sudah dari tahun ke tahun ini, setiap orang tua siswa kelas 10 (utamanya) diundang secara khusus dan diwajibkan hadir. Untuk menyaksikan acara yang dibuat oleh anak-anak mereka sendiri, dari sore hingga larut malam. Bahkan semua orang tua yang hadir, disediakan tempat untuk menginap di ruang yang tersedia di sekolah. Agar para orang tua juga bisa mencicipi “gimana rasanya” menginap seperti anak-anaknya yang berada di asrama di SMAN CMBBS.

Paripurna, itulah kata yang tepat untuk civitas akademika SMAN CMBBS. Baik untuk para pengurus sekolah, para guru, para pengasuh, dan para siswa-siswa semua. Inilah generasi muda yang patut dipelihara, sekaligus pola pendidikan “boarding school” yang patut diteladani.

Mereka adalah CIBI (CERDAS Istimewa, BAKAT Istimewa).

Lalu, apa maknanya bagi kita?

Inilah pelajaran berharga. Tentang bagaimana mendidik anak-anak, bagaimana menumbuhkan kretaivitas anak, bagaimana menanamkan tanggung jawab pada anak, bagaimana anak-anak mengatur dan mengurus dirinya sendiri bahkan untuk orang lain? Siswa-siswi SMAN CMBBS membuktikan bahwa mereka bisa dan mampu untuk belajar ilmu, belajar agama, dan belajar hidup. Walaupun tinggal di asrama, jauh dari orang tua tapi tetap mampu “menjjadi dirinya sendiri”. Makhluk Allah yang bertanggung jawab, yang sadar akan dirinya. Sungguh, realitas yang langka jika dilihat pada diri generasi muda kebanyakan saat ini.

Sementara di luar sana, banyak sekolah yang hanya menyentuh aspek akademis semata. Sementara aspek lai dalam kehidupan tidak tersentuh, justru siswa-siswi SMAN CMBBSmampumerancang program pendidikan ber-asrama yang komprehensif-holistik, baik dari aspek akademis, keagamaaan, akhlak, dan life skill (soft skill dan hard skill) hingga membangun karkater generasi muda yang kokoh, kreatif, dan mandiri.

Pola pendidikan seperti yang dilakukan SMAN CMBBS dan boarding school sejenisnya, patut mendapat apresiasi dan patut diteladani. Inilah cara terbaik mendidik generasi muda saat ini di tengah hantaman gaya hidup dan himpitanpengaruh teknologi yang kebablasan.

Melalui acara SDC SMAN CMBBS dan pola pendidikan yang diberlakukan di sekolah ini, sangat pantas bagi pemimpin, orang tua dan siapapun pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan untuk terus “menghidupkan” tradisi bagi di lingkungan sekolah, tradisi baik dalam belajar dan membetuk karkater siswa.

Karena sesungguhnya, di tangan generasi muda-lah, bangsa sebesar Indonesia dapat berharap kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang lebih maju.

Karena jika ingin melihat bangsa ini maju, maka didiklah generasi muda dengan lebih baik. Generasi muda yang berkualitas, generasi yang mampu menggerakkan perubahan. Kita percaya bahwa generasi muda yang baik akan mamu menjadi penyebar kebaikan di masa datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun