Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Hanya Diam

5 April 2017   05:36 Diperbarui: 17 Mei 2017   08:44 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang, dan memang kadang-kadang
Kita hanya perlu DIAM
Ketika ingin berceloteh, beregur, bernasehat, bereaksi, hingga bersetuju...
Apapun itu, tentang apapun itu dan siapapun kita.

Maka biarlah kita DIAM sekarang
Agar mereka tahu artinya, paham maknanya, maklum maksudnya, hingga terima tujuannya...

Karena DIAM hingga kapanpun, akan tetap DIAM
Walau bisa disalah tafsir, disilap terjemah, diduga berkelompot, hingga nyata tak berarti apa-apa...

Maka bertemanlah pada DIAM...
Jika merasakan itu yang terbaik, menjadikan itu lebih baik, hingga membuat mereka itu tetap baik. Seharusnya kita DIAM.
Diam diam dan lagi -lagi diam


Lalu tunggu saat kita berkata sehingga mereka DIAM, lalu termangu dalam DIAM.

Bungkam mulutmu, bungkam celotehmu. Semua diam ...

Karena DIAM
Adalah teman yang takkan pernah mengkhianati....... @DiamNanCiamikk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun