Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Pintar Omong Doang

22 September 2016   19:34 Diperbarui: 22 September 2016   19:41 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Pintar Kalo Udah Ngomong Juara... Zaman emang makin maju. Tandanya, orang pintar makin banyak, berceceran dimana-mana. Saking banyaknya, orang pintar merasa benar ngomentarin apa saja walau bukan bidangnya. Saking pintarnya, segala rupa dipikirin dan dihitung untung ruginya. Kalo si ini jadi pemimpin begini, kalo si itu jadi begitu. Iya, pokoknya semua harus ada untungnya. Kalo bisa jangan rugi. Emang orang pintar, logika dianggap segalanya.[caption caption="Orang pintar omong doang"][/caption]Coba aja lihat di sebelah kiri atau kanan kita. Di pergaulan, baik offline maupun online, pasti banyak orang pintar. Atau setidaknya merasa pintar. Mereka saling berdebat, saling menghujat. Plus dikasih bumbu argumen ilmiah dikit. Dan celakanya, gak sedikit dari mereka yang ngeyel. Terus aja memaksa kehendak, berupaya orang-orang yang dianggapnya gak pintar mau menerima pendapatnya. Emang orang pintar, logika hampir dianggap tuhan. Orang pintar emang omong doang.Lagi-lagi, saking hebatnya orang pintar. Mereka itu setiap dirinya masing-masing merasa benar, lebih benar dan paling benar. Orang lain selalu salah. Terus, kalo udah gak sepaham orang pintar selalu bilang “Sudahlah. Kita sama-sama benar. Hanya sudut pandang kita yang berbeda”. Kesannya bijak banget. Pantesin orang-orang gak pintar suka melongo sambil geleng kepala kalo ngelihat orang pintar udah ngomong. Jago banget, gak ada duanya alias juara hehe. Orang pintar emang omong doang.Orang pintar, baginya, apa katanya selalu benar semua. Gak boleh ada yang salah. Biar pengetahuan dia terbatas, persepsinya salah tetap saja ngotot bilang benar. Suka ngeyel. Orang pintar biar logikanya salah, tetap saja ngaku benar. Ngeyel. Kalau dikoreksi, dia tetap akan mempertahankan pendapatnya yang salah. Tetap ngeyel dan mengatakan orang yang berbeda pendapat dengannya adalah orang-orang yang salah. Jadi bingung gue, kok bisa melihat satu hal tanpa mengaitkan dengan aspek lainnya yang mungkin atau bisa berpengaruh. Terus, emang siapa yang bilang orang pintar gak boleh salah logikanya? Gak tahu deh, tanya aja sama si mbah masing-masing. Orang pintar sering lupa. Bahwa logika yang salah terlalu mudah diubah jadi keyakinan. Keyakinan yang bersumber dari logika yang salah. Entah, gue gak tahu siapa yang dimaksud orang pintar ini? Apakah mereka orang yang apriori (tahu sedikit tapi banyak komentar)? Sama sekali gue gak tahu soal ini. Suka kasihan aja sama orang awam. Giliran pikiran orang pintar gak tercapai, yang disalahin orang-orang awam alias orang kebanyakan. Sementara orang pintar, biar salah tetap aja merasa benar. Sungguh, logika orang pintar itu gak selalu benar. Karena kebenaran mutlak milik Allah. Orang-orang pintar kadang emang suka ngeyel. Lebih nakal dari orang yang gak pintar. Alasannya sederhana, merasa pintar dan benar. Orang pintar mungkin kalo dinasehati agar gak usah pesimis, dia buru-buru jawab takut jadi terlalu percaya diri. Orang pintar mungkin kalo dinasehati agar lebih percaya diri, dia buru-buru jawab takut dibilang sombong. Orang pintar mungkin kalo dinasihati agar segera bertindak, dia buru-buru jawab berdoa itu lebih penting. Orang pintar mungkin kao dinasihati agar lebih banyak berdoa, dia buru-buru jawab percuma berdoa kalo gak ada tindakan. Orang pintar mungkin kalo dinasihati agar berhemat, dia buru-nuru jawab hidup cuma sebentar bikin enjoy aja. Orang puntar mungkin kalo dinasihati agar nikmatilah hidupmu, dia buru-buru jawab hidup ini untuk prihatin. Orang pintar mungkin kalo dinasihati agar rencanakan hidup di masa depan, dia butu-buru jawab ahh besok juga mati, umur siapa yang tahu. Emang, agak pusing sih ngikutin cara berpikir orang pintar. Suka gak jelas, apa yang mau dituju. Ada aja argumentasinya.... Orang pintar emang omong doang.Bisa jadi tulisan ini di mata orang pintar juga salah. Dan gak ilmiah. Tuh kan, salah lagi. Orang tulisan ini cuma buat ekspresi doang kok. Maafin aja deh ya kalo salah. Sungguh, ada banyak hal bisa dan mungkin terjadi dalam hidup kita. Tapi gak semua hal juga dapat kita mengerti. Apapun yang terjadi, Allah pasti punya alasan sendiri. Dan sekalipun kita gak mengerti, itu semua pasti jadi pelajaran agar kita lebih baik. Jalani saja ya.... Salam ciamikk. @Makassar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun