Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eksploitasi Diri Lewat Tulisan

9 Juli 2017   10:13 Diperbarui: 27 Maret 2018   20:03 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Siapa sih orang yang mau di-eksploitasi? Karena eksploitasi itu sebagian besar jelek, lagi buruk. Namanya di ekploitasi, pastinya gak ada yang mau.

Eksploitasi itu politik pemanfaatan secara sewenang-wenang, hingga subjek yang dimanfaatkan menjadi teraniaya. Gitu kira-kira tentang eksploitasi. Kalo diri kita saja gak mau di ekploitasi, apalagi orang lain?

Nah, gak usahlah eksploitasi orang lain. Akan lebih baik bila kita mau meng-ekploitasi diri sendiri. Eksploitasi diri sendiri?

YA, COBALAH EKSPLOITASI DIRI lewat TULISAN. Menulis sebagai eksploitasi diri. Zaman now banyak orang doyan ngomong, doyan nyeletuk. Tapi sayang, di saat yang sama, mereka gak suka menulis. Alasannya gak bisa, atau gak punya waktu untuk menulis.

Sayang sekali, gak mau ekploitasi diri.

Ada banyak orang pintar tapi gak bisa nulis. Banyak orang yang punya pengetahuan tak terbatas tapi gak mau berbagi lewat tulisan. Ada banyak orang hebat tapi gak pernah nulis. Pantas, banyak orang pandai bicara tapi sayang mereka gak pandai menulis.

Itu semua terjadi karena, kita gak mau meng-eksploitasi diri lewat tulisan. Hidupnya jauh dari menulis. Lalu buru-biru bilang, gue gak bisa nulis.

Buat yang udah pernah mencoba, eksploitasi diri lewat tulisan itu kerjaan yang paling berat. Menullis itu kerjaan yang paling susah. Bener banget dan gak salah. Tapi gak ada yang berat, gak ada yang susah kalo mau dilatih, dilatih, lalu dibiasakan.

Menulis itu bukan hanya proses. Tapi juga sikap. Sehingga kalo menulis dibiasakan makan pasti bisa terampil menulis. KAN SEMUA ALA BIASA KARENA BIASA. Maka, menulis juga sesuatu yang harus dibiasakan.

Jadi sangat baik, sebelum ekploitasi apapun di luar diri kita. Maka eksploitasi diri sendiri dulu saja lewat tulisan.

Ya, eksploitasi diri lewat tulisan.

Karena tulisan itu "lawan dari pikiran di benak", "lawan dari omongan di mulut". Jika gak ditulis, maka kita hanya "kertas buram" yang gak bisa ingat apa-apa. Gak bisa ekspresikan apa yang dirasa. Gak bisa tuangkan apa yang dialami. Bahkan gak bisa bercerita atas apa yang diketahui.


Eksploitasi diri lewat tulisan, berarti mengukir sejarah diri sendiri. Sekaligus mengerem rasa ingin tahu sejarah orang lain.


Eksploitasi diri lewat tulisan.

Sungguh kita bisa memulainya. Menullis dengan kata ganti orang pertama "aku atau saya" bukan kata ganti orang kedua "dia atau kamu". Aku harus menulis, bukan dia yang menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun