Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Seperti orang yang naik gunung. Ada tanjakan, ada turunan. Bisa jadi kamu terjatuh karena tidak hati-hati. Naik gunung, kamu harus lawan dinginnya angin, curamnya jurang. jauhnya perjalanan. Bahkan angkuhnya puncak gunung. Di situlah kadang kamu butuh istirahat, untuk bangkit dan kembali melakukan perjalanan. Agar kamu sampai di tujuan perjalanan pendakian.
Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Keadaan itu juga bisa atau sedang terjadi dalam hidup kita. Jalan yang sedang kita lalui sekarang ini, hari ini. Karena dalam hidup, tidak semua jalan yang kita lalui adalah lurus dan mulus. Kadang berbelok-belok, kadang berbatu, kadang berlubang. Kadang menanjak, kadang menurun, bahkan sesekali menemukan jalan buntu. Wajar kalo terasa berat.
Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Lalu, mengapa kamu berhenti berjalan? Mengapa kamu tidak meneruskan perjalanan itu? Sungguh, kamu terlalu sering melibatkan perasaan dan pikiran yang salah. Terlalu cepat menyalahkan keadaan. Terlalu banyak MENGELUH. Lantas, lupa bahwa jalan kamu sedang menanjak….
Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Kamu gak pantas mengeluh. Karena mengeluh itu bukan solusi. Justru kamu harus TUNDUK saat MENANJAK, TEGAK saat menurun.
Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Kenapa kamu mengeluh. Kenapa kamu mencari-cari alasan untuk mulai menyalahkan keadaan. Hingga berhenti berusaha. Kamu gampang banget melupakan tujuan perjalanan yang dulu udah kamu tetapkan. Mengapa kamu tiba-tiba berubah. Menjadi pribadi yang suka beralasan, suka mencari kambing hitam dari masalah yang kamu hadapi. Sungguh, kamu terlalu cepat berhenti dari tujuan semula. Kamu lupa jalan sedang menanjak, maka terasa berat. Harusnya kamu, TUNDUK saat MENANJAK, TEGAK saat menurun.
Kamu yang ingin kuliah, maka wajar tugas kuliah banyak dan berat. Kamu yang piliih untuk bekerja, wajar pekerjaan kamu berat dan melelahkan. Kamu juga yang ingin punya anak, bukan hanya wajar tapi kamu wajib mendidiknya. Kamu yang pengen menikah, wajar kamu harus merawat dan memeliharanya. Kamu yang pilih apapun kegiatan yang kamu ikuti, wajar kamu harus sediakan waktu untuk kegiatan itu. Semua itu tentu terasa berat melakukannya. Butuh waktu dan tenaga. Terasa capek. Mungkin kadang stress, sumuk. Lalu mengeluh, mengeluh. Apalagi menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain. Sungguh, kamu tidak pantas mengeluh. Karena jalan hidup kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Hidup itu berputar, jalan pun berliku. Tak selamanya langit biru, kadang ada awan mendung menggantung. Tak selamanya hujan, kadang ada panas yang terik. Hidup ini silih berganti dan tak ada yang abadi. Jalan kadang menanjak, kadang menurun bahkan bisa buntu. Begitulah hidup dan semuanya berjalan sesuai kehendak-Nya.
Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Saat jalan menanjak, kamu harus lebih hati-hati, mawas diri, dan tetap rendah hati. Saat jalan menurun, kamu pun harus tetap bisa menikmati dan mensyukuri, tetap tegar, tetap gagah, dan berbesar hati. TUNDUK saat MENANJAK, TEGAK saat menurun.
Sahabat, Allah tidak akan pernah memberikan apapun yang melebihi kapasitas kemampuan kta. Gak usah menyerah, gak usah mengeluh. Tak perlu mencari alasan, tak perlu menyalahkan keadaan. Karena jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.
Sahabat, tunduklah saat menanjak dan tegaklah saat menurun. Kamu punya keyakinan untuk bangkit jauh lebih besar daripada memikirkan masalah atau perjalanan kamu.
Satu saja untuk kamu, sahabat.
TUNDUKLAH saat MENANJAK, TEGAKLAH saat menurun.
#BelajarDariOrangGoblok