Jakarta itu Kota Kita; Bukan Kota Elo Bukan Juga Kota Gue, kata Si Kuple.
Nah, sekarang kan udah pada tahu no urut-nya. Silakan dinikmati dan dipilih. Sesuai hati nurani dan sesuka pribadi masing-masing orang Jakarta aja. Bilang aja dalam hati, “KUTAHU YANG KUMAU…”
Namanya juga orang milih, yah sesuka-sukanya aja. Subjektif dan sangat personal, nikmati aja karena itu anugerah terindah. Daripada gak boleh milih. Atau gak ada yang dipilih. Mau ngapain kalo gitu?
Jadi silakan saja dipilih-dipilih kalo udah waktunya. Kalo perlu teriak kayak pedagang di pasar tanah abang. Yang gak boleh itu, kagak milih kkarena bukan warga Jakarta. Tapi paling berisik sedunia.
Jakarta itu kota kita. Bukan kota elo bukan juga kota gue.
No. 1, 2 atau 3 itu ibaratnya cuma KENDARAAN aja kok. Mereka juga bukan calon pemimpin. Tapi calon pelayan untuk menjadikan Jakarta lebih baik, Jakarta yang sesuai harapan warganya. Tapi mereka semua juga sama kayak kita, yang pasti CALON MAYAT.
Jadi, buat apa menebar kebencian, menghujat gak jelas juntrungan. Tinggal milih aja kan gampang. Coblos aja matanya ke, hidungnya kek… tanda kita pilih.
Sekali lagi, Jakarta itu kota kita. Bukan kota elo atau kota gue.
Elo gak bisa bikin apa-apa. Gue juga gak bisa bikin apa-apa. Karena elo sama gue sama saja, gak punya kendaraan. Gak bakal bisa “ngurusin” Jakarta. Karena Jakarta emang udah “kurus”, kayak Si Kuple.
Tapi satu yang pasti, Jakarta “dilayani” siapapun. HARUS LEBIH BAIK DARI KEMARIN. Itu saja.Biar Jakarta gak dibilang lagi sebagai kota paling dibenci. Biar Jakarta gak dibilang kota yang gak tertib. Biar Jakarta gak dibilang kota KEJAM.
Kenapa Jakarta dibilang kota KEJAM?