Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Imlek, Angpao dan Empat Tipe Orang Berharta

28 Januari 2017   19:31 Diperbarui: 28 Januari 2017   19:38 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

GONG XI FA CAI. SELAMAT TAHUN BARU IMLEK bagi sahabat yang merayakan.

Gong Xi Fa Cai. Mungkin sebagian dari kita gak tahu artinya?

Gong Xi Fa Cai itu bukan ucapan selamat tahun baru, melainkan doa “Semoga banyak rezeki” atau ”Semoga sejahtera”. Kalo selamat tahun baru, kata ahli bahasa Cina = Xin Nian Khuai Le. Lalu doa lainnya, Shen Ti Jian Kang = Semoga badan sehat selalu, Shi Shi Shun Li = Semoga semua usaha lancar selalu. Lalu kita jawab aja, Xie Xie,tapibukan ciee ciee ya, yang artinya terima kasih. Amin = Meiguo.

Ini kayak lagi belajar bahasa Cina ya. Iya gak apa sedikit-sedikit lah. Mohon maaf deh = Baoqian, deh hehe.

Gong Xi Fa Cai, yang artinya “semoga sejahtera” memang lebih populer. Ketimbang ucapan selamat tahun baru-nya. Ini menarik. Karena secara awam, saya menafsirkan ada kultur doa yang lebih kuat daripada event-nya sendiri. Karena “bungkus tidak lebih penting daripada isinya”. Begitu kira-kira. Artinya, peringatan hari besar itu seremoni, tapi jauh lebih penting implementasi nilai-nilainya. Sungguh menarik dan patut jadi renungan sih.

Lalu, mengapa yang dipilih “Gong Xi Fa Cai” atau “Semoga sejahtera, semoga banyak rezeki”. Mungkin karena istilah itu bermakna doa. Doa kepada semua orang yang memang mendambakan kesejahteraan.

Maka saat Imlek, ada tradisi memberi ANGPAO, yaitu amplop merah, yang biasanya isinya uang. ANGPAO hanya simbol kepedulian berupa transfer kesejahteraan atau energi. Dari orang mampu ke yang tidak mampu, dari orang tua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orang tua”. Jujur sekali lagi, ini filosofi kehidupan yang menarik.

Lalu, kenapa AngPao Merah ?

Iya, amplop warna merah.Melambangkan kebaikan dan kesejahteraan dalam kultur Tionghoa. Merah berarti kegembiraan, semangat menuju kebaikan, keberuntungan.

Ini bukan soal ras, bukan pula soal agama. Tapi Ini soal moral.

Tapi soal ajaran kebaikan yang bisa kita petik dari mana saja. AngPao boleh dikonotasi dengan uang, boleh juga harta. Semua kita bekerja, berlelah-lelah untuk mencari uang, mencari angpao. Tapi yang penting, uang itu cuma simbol atau alat kita untuk meraih ridho-Nya. Berarti kita gak boleh salah menyikapi AngPao atau Uang. Gak boleh salah menyikapi harta. Karena AngPao bukan tujuan, tapi hanya alat. Alat untuk kita ke akhirat. Betul gak?

Terus, apa urusannya Angpao, Uang, atau Harta dengan kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun