Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan #SadarPensiun; Kerja Yes Pensiun Oke

30 Agustus 2016   16:27 Diperbarui: 30 Agustus 2016   16:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkumpulan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan Gerakan #SadarPENSIUN di area Car Free Day Jakarta pada Minggu, 28 Agustus 2016 di area Car Free Day Jakarta. Tidak kurang dari  700 praktisi dari 25 DPLK se-Indonesia ikut serta. Pencanangan ini ditandai dengan kegiatan Jalan Sehat #SadarPENSIUN yang dilepas oleh Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner IKNB II OJK didampingi Abdul Rachman (Ketua Umum Perkumpulan DPLK), Asep Suwondo (Direktur Pengawasan Dana Pensiun OJK), Nur Hasan Kurniawan (Wakil Ketua Umum PDPLK). Satu, dua, tiga .... #SadarPENSIUN; Kerja YES Pensiun OKE. Begitu gemuruh suara sorak serentak seluruh peserta yang ikut serta di area Car Free Day.

Pencanangan Gerakan #SadarPENSIUN sebagai langkah nyata untuk mengajak masyarakat, pekerja, dan pemberi kerja agar mulai mempersiapkan masa pensiun dengan mengikuti program pensiun. Karena masa pensiun sama pentingnya masa bekerja. Untuk itu, area Car Free Day dipilih agar masyarakat KEnal-RAsa-Pakai (KERAP) program pensiun. 

"Di acara ini, industri DPLK membagikan 1.000 Kaos #SadarPENSIUN kepada masyarakat, termasuk souvenir menarik. Tujuannya agar masyarakat kenal dan tahu arti penting mempersiapkan masa pensiun" ujar Syarifudin Yunus, Humas Perkumpulan DPLK yang sekaligus memandu sebagai MC di acara ini.

Gerakan #SadarPENSIUN ini sekaligus menjadi antisipasi untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan dana pensiun di Indonesia yang hanya 2%. Bahkan dari 120 juta pekerja di Indonesia tidak lebiih dari 5% yang sudah memiliki program pensiun. Di sisi lain, usia harapan hidup orang Indonesia semakin waktu semakin meningkat, yang kini berada di kisaran 70-an tahun. Untuk itu, penting bagi masyarakat menyadari pentingnya program pensiun untuk memastikan tingkat kehidupan yang layak di masa pensiun.

“Cepat atau lambat setiap pekerja akan memasuki masa pensiun. Masalahnya, sudah siapkah kita jika masa pensiun tiba? Dari mana sumber dana untuk hidup di masa pensiun. Banyak orang Indonesia berpikir tentang masa pensiun "gimana nanti", bukan "nanti gimana". Maka dari itu, Gerakan #SadarPENSIUN penting untuk disosialisasikan ke masyarakat” tambah Syarifudin Yunus.

jalan-sehat-57c5513b519373b143e5f6a7.jpg
jalan-sehat-57c5513b519373b143e5f6a7.jpg
Melalui Gerakan #SadarPENSIUN, Perkumpulan DPLK mengajak masyarakat untuk menyadari  bahwa pada tahun 2025 nanti, diprediksikan Indonesia akan mengalami ledakan pensiunan yang mencapai 40 juta orang dan menjadi 71,6 juta orang pada tahun 2050. Kondisi ini dapat mengggangu stabilitas ekonomi jika masalah ketersediaan dana di masa pensiun tidak tercukupi. #SadarPENSIUN harus dipahami bersama oleh seluruh elemen bangsa.

Untuk diketahui, hingga Juni 2016 lalu, industri DPLK di Indonesia telah mengelola aset sebesar Rp. 56,5 triliun atau tumbuh 34% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah peserta DPLK mencapai 2,7 juta jiwa, dengan komposisi 65% peserta korporasi dan 35% peserta individu.

Inilah momentum untuk setiap pekerja "menyadari" apakah masa pensiun mereka sudah dipersiapkan sejak sekarang? Akankah kehidupan masa pensiun mereka sama layaknya dengan masa bekerja ? Atau MASA PENSIUN lebih sulit dari MASA BEKERJA, sungguh potret hari tua yang menyeramkan ... Salam #SadarPENSIUN; Kerja YES Pensiun OKE !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun