Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir Positif itu Gak Ada Ruginya; Menjauhlah dari Prasangka Buruk

29 Maret 2013   06:50 Diperbarui: 5 Februari 2017   22:02 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389630961601173731

Cuma gara-gara politik kok sudi dipecah-belah. Cuma soal beda pilihan kok sudi kemarahan dan kebencian sampe ke ubun-ubun. Sayang aja, orang sehat saja cuma salah makan bisa sakit. Nah, apalagi orang yang otak dan pikirannya diisi dengan amarah, benci, dan perasaan yang jelek-jelek itu… Sungguh sangat disayangkan.

Emang kita, udah gak bisa apa berpikir yang positif? Atau gak bisa ya menjauh dari prasangka buruk?

Saya cuma mau nanya aja.

Emang seberapa penting sih sikap politik kita sampe harus dibela mati-matian? Emang seberapa hebat kalo kita mampu membenci orang lain yang beda pilihan politik?  

Sungguh, banyak orang atau mungkin teman saya sendiri yang sudah over dosis. OD politik yang akhirnya dibawa-bawa ke agama. Kok mau mengombang-ambing diri sendiri, memutus pertemanan, bertikai tiada henti, berceloteh tentang kemarahan dan kebencian belaka. Bahkan mungkin hingga rela berjemur di siang terik matahari …. Kayak bule tiduran di pantai hehe.

Sungguh, kita sudah terlalu banyak prasangka. Bahkan prasangka buruk. Mungkin taka da lagi ruang untuk prasangka baik.

Andai kita tahu, prasangka itu adalah turunan dari kebodohan.

Apapun motif-nya, kemarahan dan kebencian itu lahir dari prasangka.

Kita sering lupa, prasangka itu dibenci bukan karena dirinya sendiri. Tapi karena ia menyebabkan orang-orang lain mempercayainya.

Maka, hari ini katakan. Berpikir positif itu gak ada ruginya. Menjauhlah dari prasangka buruk.

Lebih baik kabarkan yang baik. Tanpa perlu membenci dan mencaci maki.

Berpikir positif sajalah. Emang, kamu pernah merasa hidup itu rugi?

Hidup itu bukan soal untung rugi. Hidup harus disikapi. Positif atau negatif, itulah pilihannya. Gak ada yang lain.

Hari ini penting, untuk mengambil sikap berpikir positif. Gak ada ruginya. Menjauhlah dari prasangka buruk. 

Sikap dalam hidup itu penting buat ke depannya. Walau semua, terserah kita. Mau pilih yang mana,  positif atau negatif. Itu hak kita. Mau berpikir positif atau negatif. Semua ada konsekuensinya, ada risikonya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun