Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

7 dari 10 Orang Indonesia Masih Ingin Bekerja di Saat Pensiun

1 Juni 2014   18:13 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14016043182022385558

[caption id="attachment_339506" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (shutterstock)"][/caption]

LUAR BIASA. 7 dari 10 orang Indonesia masih ingin bekerja di saat usia pensiun. Itu artinya 70% orang Indonesia ingin tetap bekerja di usia tidak produktif. Itulah hasil Survey Manulife Investment Senitimen Index (MISI) awal tahun 2014 ini. Melihat fakta itu, setidaknya ada 2 alasan yang menjadi sebab: 1) karena orang Indonesia memandang bahwa tetap bekerja di usia pensiun/tua adalah hal yang wajar dan 2) karena perencanaan masa pensiun yang salah.

Dalam Aging Asia disebutkan ada 5 faktor dalam mempersiapkan masa pensiunseseorang, yaitu: 1) tetap bekerja di masa pensiun, 2) adanya jaminan sosial dari pemerintah, 3) mengikuti program dana pensiun, 4) dukungan keluarga, dan 5) pendapatan dari kekayaan rumah tangga.

Sungguh mengerikan. Patut mendapat perhatian kita semua. Mengapa di usia pensiun atau hari tua, orang Indonesia masih ingin tetap bekerja?


  1. Bukankah seharusnya di masa pensiun/hari tua kita seharusnya menikmati "hasil" yang diperoleh/diinvestasikan di saat bekerja pada usia muda/produktif ?
  2. Lalu, kemana penghasilan/gaji yang diperoleh di saat bekerja ? Habis semua untuk kebutuhan sehari-hari ? Tidak ada yang bisa "disimpan" untuk masa pensiun ?
  3. Jika masih bekerja di usia pensiun, kapan kita menikmati hidup nyama di hari tua ?


Apakah kita di dalamnya? Bersiap dan waspadalah. Apalagi usia harapan hidup orang Indonesia saat ini sudah meningkat ke usia 78 tahun, sebelumnya 60 tahun. Menjadi lebih panjang usia hidupnya. Di sisi lain, usia pensiun di Indonesia berada di kisaran 55-60 tahun. Itu artinya, ada rentang usia yang "kosong" setelah pensiun ke "hari terakhir kita". Dengan apa kita tetap dapat hidup layak ?

Entahlah, pertanyaan yang sulit dijawab atau kita bilang "gimana entar aja".

Fakta lainnya, dari sekitar 60 juta pekerja formal di Indonesia nyatanya 99% dari mereka tidak mempunyai jaminan pensiun. Hanya 1% pekerja formal yang sudah memiliki program pensiun. Ini suatu realitas yang mengenaskan kita semua. Wajar, jika "hari tua atau masa pensiun" menjadi begitu menakutkan.

Lalu, bagaimana jadinya dengan prediksi di Indonesia, akan adanya pensiunan atau kaum lanjut usia (lansia) yang diperkirakan mencapai 40 juta orang pada tahun 2025 dan menjadi 71,6 juta orang pada tahun 2050. Di sini terjadi "ledakan lansia" yang luar biasa !!

Asal tahu saja, saat ini angkatan kerja usia lanjut di Indonesia menduduki posisi tertinggi, yaitu sebesar 40%. Akankah kita hanya "tetap menunggu' saat usia pensiun tiba ?

Lalu apa yang dapat kita lakukan ?

Jawabnya sederhana, mulailah untuk mempersiapkan masa pensiun atau hari tua kita. Hari ini kita masih bekerja, esok pun bekerja lagi dan sangat pantas kita juga "menyisihkan" sebagian penghasilan/gaji untuk "persiapan" masa pensiun. Bekerja hari ini untuk kesejahteraan kita di harii tua/masa pensiun. Tomorrow start Today !! Jangan biarkan masa pensiun kita "tidak berketentuan". Jangan biarkan kita "khawatir" akan usia pensiun kita sendiri. Lakukan sesuatu untuk "mempersiapkan masa pensiun" kita. Dari sekarang dan jangan tunda lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun