Coba deh dicek, teman-teman kita yang asyik dan rendah hati. Pasti mereka selalu ringan hati, ceria, dan apa adanya. Tidak pernah mau pusing terhadap apapun yang diluar kontrol dirinya. Mereka sudah cukup dengan berbuat baik, menebar manfaat, dan menyerahkan sepenuhnya kepada sang pencipta. Coba deh kita sedikit merenung, tarik nafas yang dalam sambil pejamkan mata. Lalu katakan dalam hati, apakah kita sudah ikhlas atas semuanya? Atau kita masih merasa ada beban yang memberatkan diri sendiri?
Mereka asyik dan rileks dalam menyikapi masalah. Tidak gembar-gembor, apalagi terbuai dengan mimpi-mimpi yang berlebihan. Ingat, saya tanya ke orang-orang yang asyik dan rileks dalam hidupnya. Mereka menjawab, sudah tidak menyimpan hal-hal negatif dalam dirinya, dan selalu ikhlaskan apa yang sudah terjadi. Hidupnya untuk lebih baik ke depan, bukan terbenam dalam masa lalu atau terlena sementara di masa kini. Sebuah saja, mereka orang-orang yang 'bersinar' lahir batinnya. Jasmani dan rohaninya sudah seiring sejalan, seirama untuk menjalani hidup ke depan. Bukan meratapi masa lalu dan terlena masa kini. Seperti i driver motor baca keliling, mau hujan atau panas tetap melaju ke kampung sediakan akses bacaan. Nggak ada duitnya aja dikerjain, apalagi ada duitnya.
Masalah di mana pun selalu ada. Rileks saja dan fokus pada solusi, bukan masalahnya. Karena hidup sejatinya adalah perjalanan yang panjang. Maka bawalah bekal, perlengkapan, dan hal-hal utama yang dibutuhkan untuk perjalanan itu saja. Perjalanan yang asyik dan menyenangkan, seperti berkiprah di taman bacaan.Â
Jadi, dahulukan Syukur daripada keluh-kesah. Hiduplah yang asyik-asyik aja dan rileks. Apapun masalahnya, nanti juga selesai sendiri dengan skenario-Nya.. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H