Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sebentar Lagi Pensiun, Mulai Tekuni Hobi yang Menyehatkan di Hari Tua

3 Januari 2025   07:12 Diperbarui: 3 Januari 2025   07:12 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaid pegiat literasi di masa pensiun (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Setiap orang pasti akan menua. Memasuki usia pensiun dan tidak lagi bekerja. Namun, janganlah melihat usia tua atau masa pensiun sebagai akhir dari segalanya. Justru sebaliknya, usia tua adalah awal dari banyak hal yang baru. Untuk menggapai pengalaman berharga, kebijaksanaan, dan kesempatan untuk merenung. Masa pensiun, harusnya menjadi momen untuk menjalani hari-hari di usia senja yang lebih bermanfaat dan tetap produktif. Ingat, siapapun, cepat atau lambat akan pensiun!

Salah satu survei menyebut, kondisi psikologis lansia atau pensiunan di Indonesia terdeteksi 70%-nya mengalami tanda-tanda depresi. Bahkan 50% pensiunan mengalami tingkat kesehatan mental yang rendah. Salah satunya disebabkan oleh fakta 1 dari 2 pensiunan hanya mengandalkan transferan anaknya untuk memenuhi biaya hidup di hari tua. Maka penting, menyiapkan dana pensiun untuk kesinambungan penghasilan di hari tua. Menabung khusus untuk masa pensiun, agar tidak tergantung secara ekonomi kepada anak atau orang lain.

Dan tidak kalah penting untuk pensiunan atau lansia, mulai tekuni hobi di hari tua yang menyehatkan. Hobi sebagai aktivitas hari-hari yang dikerjakan di saat tidak lagi bekerja, di saat pensiun. Hobi bercocok tanam, menjadi petani, menjadi peternak, menjadi penulis atau jadi pegiat sosial di bidang pendidikan. Hobi, sesuatu aktivitas di hari tua yang menyenangkan. Sebentar lagi pensiun, mulai tekuni hobi yang menyehatkan. Sambil tetap berbuat baik dan menebar manfaat kepada orang lain.

Ada kok pensiunan PNS yang jadi petani. Ada pula pensiunan pegawai swasta yang jadi peracik kopi di kafe, ada pula pensiunan buruh pabrik yang jadi peternak. Bahkan di kaki Gunung Salak Bogor, banyak pensiunan jenderal yang bercocok tanam bunga atau memelihara burung kesayangannya. Sekelas Menteri juga banyak yang pelihara ikan di empang. Semuanya karena hobi. Ingat hobi itu kesenangan, bukan pekerjaan. Bila pensiunan jadi driver gojek, bisa jadi itu bukan hobi. Tapi "pekerjaan baru" untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Saya sendiri saat ini sudah memasuki usia pensiun, mau 55 tahun di tahun 2025 ini. Alhamdulillah sejak 2017, saya sudah menekuni hobi menjadi pegiat literasi di TBM Lentera Pustaka. Setiap akhir pekan berada di taman bacaan, membimbing anak-anak usia sekolah yang membaca buku, bergaul dengan para relawan taman bacaan. Mengajar kaum buta huruf, hingga menjadi driver motor baca keliling ke kampung-kampung hanya sediakan akses bacaan. Setiap hari menulis di media online dan berbagi pemikiran atau pengalaman. Semuanya karena hobi dan terbukti menyehatkan. Alhamdulillah lagi, saya hingga saat ini masih mengajar di kampus untuk menjaga interaksi sosial dengan para mahasiswa dan civitas lainnya.

Hati-hati, jangan kagetan tahu-tahu sudah mau pensiun. Jangan sampai bingung ternyata sebentar lagi mau pensiun. Gelisah hingga stress, karena tidak tau mau ngapain di masa pensiun? Maka persiapakn hobi atau aktivitas yang menyenangkan jelang hari tua. Biar tidak depresi, biar tidak mengalami penurunan kesehatanmental saat pensiun tiba.

Jangan gengsi menekuni hobi apapun. Karena kita bukan pensiunan apa-apa bila tidak Bersiap dari sekarang. Usia semakin menua, sebentar lagi pensiun cari aktivitas yang menyenangkan. Sekalipun punya uang pensiun, jangan aneh-aneh, Pengen usaha ini pengen bisnis itu semuanya tidak mudah. Apalagi bila tidak punya ilmunya, tidak punya pengalamannya. Bikin usaha itu tidak gampang, tidak semudah yang diomongkan. Kita bukan dari keluarga golongan ningrat, jadi tidak usah gengsi tekuni hobi yang menyehatkan. Berkegiatan sosial di hari tua juga baik dan bagus kok, tidak usah pengen bisnis.

Sebentar lagi pensiun, pilih hobi yang bisa dikerjakan. Bertani, menanam bunga, beternak, pelihara hewan atau jadi pegiat literasi itu tidak ada ujug-ujug. Harus paham ilmunya, harus tahu caranya biar tidak frustrasi di tengah jalan. Bila dimulai dari sekarang, 3-5 tahun jelang pensiun itu pas banget. Maka mulai tekuni hobi jelang pensiun. Untuk Kesehatan mental, untuk aktivitas hari-hari di masa pensiun.

Di masa pensiun, jadikan hobi sebagai ladang kreativitas yang tidak terbatas. Tempatnya menuangkan imajinasi untuk menjelajah dunai baru sekaligus menciptakan keajaiban versi diri sendiri. Karena hobi adalah kunci untuk mengembangkan bakat terpendam yang mungkin belum disadari. Dulu saat bekerja sibuk dan tida punya waktu, maka saat pensiun menekuni hobi adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk diri sendiri.

Bisa jadi, 5 tahun ke depan. Harga-harga kebutuhan hidup semakin mahal. Mungkin PPN bukan lagi 12% tapi sudah 13%. Petani makin langka, peternah juga sudah mulai punah. Lahannya disewa investor luar negeri, sementara kita hanya jadi buruh tani buruh ternak. Begitu pula bidang literasi, bisa jadi ke depan, sudah tidak ada lagi anak-anak yang mau membaca buku. Semuanya serba digital, maka siapa lagi mau sediakan tempat membaca. Siapa lagi yang mau sediakan akses bacaan secara manual?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun