Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Refleksi Akhir Tahun, Memilih Pergaulan di Taman Bacaan

27 Desember 2024   17:17 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pergaulan relawan taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Zaman begini, agak susah punya teman terbaik yang positif dan objektif. Nongkrong di kafe pun obrolannya berisi gibah atau gosip. Boro-boro mau berbuat baik, bergaul pun jadi salah arah salah teman. Bergaul di mana pun, akhirnya butuh sikap.

Jadi mau bergaul di mana? Sederhana sih, prinsipnya pilihlah pergaulan yang membuat kita lebih sehat. Pergaulan yang positif, berteman yang apa adanya. Pergaulan yang lebih banyak baiknya daripada buruknya. Bergaul yang lebih banyak perilaku baiknya, daripada omongan doang.

Seorang teman yang baik harusnya mampu membuat kita nyaman. Bukan teman yang justru membuat kita malas berada di dekatnya. Carilah teman bergaul yang saling menghargai, saling menghormati privacy masing-masing. Ngobrolnya enak, jujur, dan apa adanya. Bukan bergaul untuk memamerkan kesombongan, sambil meremehkan teman yang lain.

Bergaul dengan menjunjung tinggi akhlak dan adab. Punya empati dan peduli untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat. Sebagai teman, selalu menjaga prasangka baik. Menghindari dari rasa iri dan dengki terhadap teman sendiri. Dan tidak kalah penting, bergaul itu tidak harus terbuka. Tidak perlu curhat, apalagi atas masalah pribadi. Karena teman kita juga punya masalah. Jadi, jangan nambah-nambahin masalah. 

Pertanyaannya, di mana bisa punya pergaulan yang sehat? Sejauh pengalaman yang sudah terjadi, ternyata bergaul di taman bacaan tergolong menyehatkan. Karena berteman di taman bacaan, hanya tahunya berbuat baik dan menebar manfaat. Mulai dari membimbing dan memotivasi anak-anak yang membaca, mengajar calistung kelas prasekolah, memberantas buta aksara kaum ibu yang tidak bisa baca tulis, hingga menjalankan aktivitas motor baca keliling. Terkadang, sambil ngopi sore dan menikmati panorama alam yang indah dan patut disyukuri.  Bergaullah di taman bacaan, biar sehat lagi berkah.

Tapi intinya, carilah pergaulan yang sehat. Agar bisa memberi aura positif, kedamaian dan rasa hormat. Penting bergaul yang sehat untuk kebaikan hidup kita ke depan. Dan itu, saya memilih bergaul di Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.

Karena lebih baik memiliki 1 teman yang mengerti kita daripada 1.000 teman yang mementingkan dirinya sendiri". Salam literasi #RelawanTBM #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka 

Bergaul di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Bergaul di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun