Di zaman begini, banyak orang jago ngomong. Tapi sayang, tidak jago menulis. Bahkan nggak sedikit yang nggak bisa menulis. Sekalinya menulis berantakan, cara berpikirnya nggak runtut. Konsekuensinya, tulisannya sudah dipahami apalagi diimplementasikan orang lain. Menulis memang nggak mudah.Â
Membaca jarang, menulis kurang. Jadi, apa yang mau diharapkan dari kuliah menulis? Â Kuliah menulis itu teori apa praktik? Menulis itu pelajaran atau perbuatan? Dan menulis itu narasi atau aksi? Coba deh dijawab dulu, tentang menulis itu apa? Apa sekadar tahu, bahwa menulis itu menuangkan ide dan gagasan secara tertulis.
Makin berat lagi, bagi mahasiswa yang ikut kuliah "menulis ilmiah". Apa sih menulis ilmiah? Menulis yang biasa saja belum tentu dilakukan. Tapi kini disuruh menulis ilmiah. Apa nggak berat kuliah seperti itu? Menulis yang biasa jarang dilakukan, terus gimana mau menulis ilmiah? Maka cukup dibatasi dalam perenungan bersama, apa sebenarnya menulis ilmiah itu?
Tidak salah sih, bila menulis ilmiah dibilang sebagai kegiatan menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan mengikuti kaidah ilmiah. Sebuah aktivitas menulis yang berkaitan dengan keilmiahan untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan. Bolehlah dibilang, menulis ilmiah berarti keterampilan menulis secara ilmiah. Berarti dalam menulis ilmiah, ada cara berpikir yang ilmiah dan kemampuan menulis itu sendiri.
Maka banyak yang menyebut, menulis ilmiah harus memiliki ciri-ciri penting yaitu:
1. Â Berisi pengetahuan dan pengalaman faktual secara objektif.
2. Tulisannya disajikan secara logis dan sistematis.
3. Menggunakan format tulisan yang baku.
4. Isi tulisannya berupa masalah yang faktual, lalu didukung data dan solusi terhadap masalahnya.
5. Dan mudah dipahami orang, bukan saking ilmiahnya malah orang yang baca tidak mengerti.
Menulis ilmiah memang penting. Karena ada segudang manfaat di dalam tulisan ilmiah. Diantaranya, 1) menyumbang ilmu pengetahuan,2) mampu memberi solusi atau identifikasi atas masalah, 3) membiasakan berpikir ilmiah, 4) meningkatkan kualitas pendidikan, 5) mendorong inovasi dan perkembangan teknologi, dan 6) mampu memberdayakan masyarakat.Â