Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Relawan TBM, Kerjanya Kayak Tuyul Enggak Kelihatan tapi Hasilnya Terasa Banget

20 Agustus 2024   05:28 Diperbarui: 20 Agustus 2024   06:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Kalau kamu lagi bosan dan suntuk banget, apa yang biasanya dilakukan? Butuh hiburan butuh kawan atau yang lainnya. Kenapa nggak berpikir jadi relawan di taman bacaan?  Justru dengan menjadi relawan di taman bacaan, banyak orang mampu menyembuhkan kebosanan. Jadi obat mujarab hidup yang terlalu monoton, gini-gini aja atau gitu-gitu aja.

Setelah mengabdi dan berkiprah di taman bacaan, relawan justru lebih bisa tertawa lepas. Lebih terhibur dan beban-beban pikiran bisa terkurangi, dan pastinya bisa lebih merasa rileks. Karena terbiasa berbuat baik dan menebar manfaat, seberapa pun kontribusi yang diberikan. 

Tentu di luar sana, ada banyak tempat hiburan. Tapi banyak pula yang justru malah bertambah stress. Berbeda dengan di taman bacaan, hampir bisa dipastikan segala stress hilang. Karena merasa lebih dihargai, lebih bermanfaat untuk orang lain. Dengan membimbing anak-anak membaca, mengajar calistung, hingga mengajar baca tulis kaum buta aksara. 

Realitas itulah yang dialami relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Hampir setiap hari (kecuali Senin) selalu berkiprah dan mengabdi di taman bacaan. Saling bahu-membahu untuk melayani ratusan anak sebagai pengguna layanan TBM. 

Mulai dari Selasa dan Kamis untuk anak-anak KElas PRAsekolah belajar calistung, Rabu dan Jumat membimbing anak-anak yang membaca buku, Sabtu mengelola koperasi simpan pinjam, dan setiap Minggu berkegiatan Laboratorium Baca. Bahkan setiap Jumat s.d. Minggu sore ke malam, mengelola Kopi Lentera, kafenya literasi tempat ngopi sambil baca.

Seperti kegiatan Karnaval Merah Putih dan Kampanye Ayo Baca, saat semua anak-anak TBM Lentera Pustaka berkostum nuansa "merah putih" keliling kampung, semuanya dibimbing relawan. Kegiatan lomba puisi, dongeng, dan read aloud pun diatur oleh relawan, termasuk jajanan kampung gratis. Semuanya karya dan kreativitas dari relawan TBM Lentera Pustaka.

Ibarat kata, relawan TBM memegang filosofi tuyul. Kiprahnya nggak kelihatan, kerjanya nggak gila pujian tapi hasilnya kelihatan. Taman bacaannya ramai, anak-anak senang ada di TBM, orang tua pun Sudi mengantar dan nongkrong di taman bacaan, pedagang mangkal, hingga TBM jadi sentra aktivitas masyarakat. Selalu ramai, selalu konsisten berkegiatan, sudah persis sama dengan sekolahan. 

Jadi, bila mau mengabdi kepada masyarakat, sepertinya jadi relawan taman bacaan itu pas dan cocok? Karena relawan TBM kerjanya kayak tuyul. Kiprahnya nggak kelihatan, kerjanya nggak gila pujian tapi hasilnya kelihatan. Manfaatnya segudang untuk orang lain. Dan relawan TBM berprinsip, lebih baik tidak bicara daripada bicara yang tidak-tidak.  

Kata relawan TBM, cobaan hidup itu memang banyak. Karena kalau sedikit namanya "cobain". Makanya, nggak perlu lebih hebat dari orang lain. Cukup jadi lebih baik dari diri kita kemarin. Salam literasi #RelawanTBM #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun