Mungkin, masih ada yang beranggapan ngopi itu kebiasaan jelek. Ada benarnya sih, bila ngopi-nya seember. Atau ngopi sambil ngomongin orang alias ghibah. Sejatinya, ngopi itu bukan kebiasaan jelek. Tapi justru saat ngopi, siapapun bisa belajar, bahwa rasa pahit secangkir kopi itu dapat dinikmati. Agar lebih rileks saja dalam hidup. Â
Kaum penikmat kopi, justru sangat bangga bisa ngopi. Bahkan jadwal ngopi-nya sudah pasti. Karena mereka yakin, pada secangkir kopi selalu ada hikmah untuk menerima rasa pahit dan manis yang bertemu dalam kehangatan. Maka jangan takut hidup terasa "pahit". Karena rasa pahit justru membuat mata jadi terbuka. Bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Lebih baik ngopi, ada pahit ada manis. Daripada congor kaum pengghibah, rasanya Cuma pahit terus tidak ada manis-manisnya.
Banyak orang belum paham, Sepahit-pahitnya kopi, justru lebih pahit bila tidak ngopi. Karena saat ngopi, bila terasa pahit tinggal tambahkan gula. Asal alami dan proporsional saja, sesuai selera masing-masing. Maka hidup pun rileks saja, tidak usah terlalu serius. Karena apapun sudah ada yang atur, Tuhan Yang Maha Esa. Mau urusan kerjaan, urusan kuliah, urusan pergaulan atau apa saja, pesannya sederhana. Bila kuat ya dijalani, bila tidak kuat ya tinggal ngopi saja. Nanti juga beres sendiri.
Ngopi itu sumber inspirasi, bukan "kambing hitam". Ngopi juga dapat menyembuhkan, bukan malah menyakitkan. Makanya pilih tempat ngopi dan teman ngopi yang sehat dan literat. Ngopi yang bisa menambah pahala, bukan malah nambahin dosa. Sayang banget, ngopi di tempat mahal tapi isinya ghibah dan dosa semua. Bilangnya ngopi tapi obrolannya cuma obsesi.
Di mana ada tempat ngopi yang bikin nambah pahala? Ada, namanya Kopi Lentera di Kaki Gunung Salak Bogor. Kopi Lenter aitu kafenya literasi, tempat ngopi sambil baca buku. Bahkan ngop di Kopi Lentera bisa sambil donasi buku, membimbing anak-anak yang membaca, mengajar kelas prasekolah, mengajar buta hurf, atau menjadi driver motor baca keliling. Keren kan, ada tempat ngopi sambil baca buku. Itulah Kopi Lentera, lokasinya di Rooftop Baca TBM Lentera Pustaka.
Kopi Lentera cuma mengingatkan. Mau sesibuk apapun, jangan kupa ngopi. Tiap orang butuh "Waktunya Ngopi". Biar lebih rileks dan bisa memahami realitas hidup. Silakan giat bekerja dan mencari uang, asal tetap punya waktu untuk ngopi. Di Kopi Lentera, siapapun dapat menikmati kopi atau cemilan ringan sambil membaca buku. Karena di setiap mejanya, ada buku-buku bacaan. Sambil menikmati udara sejuk dan pemandangan Gunung Salak Bogor. Bahkan di malam hari, bisa menikmati panorama gemerlap Kota Bogor dengan sepoi-sepoi angin malam. Â
Kopi Lentera, mengusung "kafenya literasi". Â Beroperasi 3 hari dalam seminggu. Yaitu 1) Jumat pukul 15.00-23.00 WIB, 2) Sabtu pukul 15.00-23.00 WIB, dan 3) Minggu pukul 10.00-22.00 WIB dan dikelola oleh relawan taman bacaan. Ciri pembeda Kopi Lentera Caf adalah konsep literasinya, "selalu ada buku di meja" yang bisa dibaca setiap pengunjung. Bila tidak mau membaca buku, bisa berdiskusi atau ngobrol seputar buku atau nilai-nilai kehidupan. Kopi Lentera tidak bersaing dengan kafe "berkelas", makanya harganya tergolong murah dan terjangkau.Â
Di Tengah maraknya kafe-kafe, Kopi Lentera menghadirkan tempat ngopi sambil baca yang agak literat. Agar tidak "melupakan" buku-buku bacaan saat ngopi. Makanya ngopi dulu sahabat, agar terhindar dari orang orang dan pergaulan yang merugi. Salam literasi #KopiLentera #TBMLenteraPustaka #NgopiSambilBaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H