Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhlak Bukan Ilmu

16 Mei 2024   04:23 Diperbarui: 16 Mei 2024   06:07 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain membaca buku, anak-anak pembaca aktif di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor pun diajarkan akhlak dan adab. Agar terbentuk generasi literat yang tidak hanya berilmu tapi ber-akhlak. Alasannya sederhana, seorang penuntut ilmu jika tidak dihiasi diri dengan akhlak mulia, maka tidak ada faedah dari ilmu yang dimilikinya. 

Tentu saja, menjadi orang yang berilmu itu penting. Namun, menjadi orang yang punya akhlak dan beradab jauh lebih penting. Tidak ada ilmu yang didapat tanpa akhlak dan adab yang mendahuluinya. Mngucapkan sal saat datang, cium tangan, hingga bertutur santun menjadi akhlak yang diajarkan di TBM Lentera Pustaka, termasuk menunjukkan wajah berseri di hadapan orang lain saat bertemu. "Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia" (HR. Al Hakim).

Hari ini, bisa jadi banyak orang yang berilmu. Tapi sayangnya, mereka terlalu gampang meremehkan orang lain. Mudah menyalahkan orang lain sambil mencela, berperangai jahat, dan bahkan berlidah kotor. Terlalu gampang mengabaikan akhlak yang mulia. Karenanya di manapun, junjung tinggilah akhlak dan adab. Belajarlah akhlak-adab sebelum ilmu, sebab ilmu tanpa adab hanya akan membuat pemiliknya sombong. Ingatlah iblis, ilmunya tinggi tapi dilaknat sebab kesombongannya.

Karena itu, "Janganlah meremehkan kebaikan sedikitpun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri" (HR. Muslim no. 2626). Oleh karenanya, milikilah akhlak yang baik dan utamakan adab di manapun daripada sekadar ilmu yang tinggi. 

Maka di taman bacaan dan di manapun, lebih baik perbaiki akhlak dan adab terus-menerus. Daripada menambah ilmu namun untuk merendahkan orang lain. Karena hanya, akhlak yang baik yang mampu mengarahkan ilmu menjadi lebih bermanfaat untuk orang banyak. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #KopiLentera #TamanBacaan 

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun