Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencari Jalan Pulang

14 April 2024   16:22 Diperbarui: 14 April 2024   16:26 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang, kita memang harus membiarkan pikiran untuk memulai perjalanan baru. Agar mampu meninggalkan semua pikiran tentang dunia yang sudah terlalu dikenal sebelumnya. Biarkan saja, sekali-sekali jiwa membawa kita ke tempat yang diinginkan. Tutup mata, tutup telinga, dan biarkan semangat kita mulai melambung. Dan akhirnya, kita akan hidup di jalan yang belum pernah dijalani sebelumnya.

Mencari jalan pulang. Begitulah cara meniti jalan untuk kembali kepada-Nya. Kembali ke kampung halaman yang paling hakiki dan abadi. Jalan menuju Allah, sambil mencari bekal utnuk jalan pulang ke akhirat.

Harus diakui, dunia bukan rumah kita. Bukan pula tempat tinggal abadi. Maka jangan cari kesenangan dunia. Jangan terlena dengan hidup yang sementara. Karena di sini, kita  hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali ke rumah-Nya.

Sahabat, ketika jalang pulang. Bukankah mereka yang sedang mudik lebaran selalu mengingat rumahnya dan mencari buah tangan untuk dibawa ke kampung. Berapa uang yang mau dibagikan, berapa banyak pula cerita yang ingin dikisahkan. 

Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita kelak, Rabbi yang mulia. Allah yang memberi segalanya untuk kita, apa bekal yang akan kita bawa? Bukan materi, buka pula harta dan jabata. Tapi Allah hanya meminta amal soleh dan keimanan, serta rasa rindu pada-Nya melalui ibadah dan doa.

Maka hari ini (14/4/2024), saya bersama anak bungsu Farah, sedang mencari jalan pulang. Menunaikan ibadah umroh ke tanah suci, Makkah dan Madinah. Bersama rombongan AlHijaz Indowisata. Hanya untuk menggapai ridho-Nya, melalui ibadah di rumah-Nya, di masjid Rasulullah SAW. Agar saya tetap eling, untuk mencari jalan pulang yang benar, bukan yang populer. 

Mari bertanya, begitu beratkah kita memenuhi harapan-Nya. Sekalipun belum menemukan jalan pulang. Salam literasi #UmrohSyawal #IbadahUmroh #TBMLenteraPustaka

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun