Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Umroh Syawal Bersama AlHijaz, Menuju Tempat yang Lebih Baik

13 April 2024   22:33 Diperbarui: 13 April 2024   22:35 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Syawal, sebagai tanda hadirnya Idul Fitri, adalah bulan peningkatan. Meningkat dalam amal ibadah setelah ditempa habis-habisan di bulan Ramadan, di samping kesalehan sosial. Sekaligus sedih "ditinggal" bulan Ramadan yang belum tentu bertemu lagi tahun depan. Sehingga Idul Fitri di bulan Syawal hasrunya tidak hanya identik dengan mudik, silaturahim, pakaian baru, makanan lezat, dan lainnya yang bersifat konsumtif. Tapi juga momen penting untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah.

Karenanya, Insya Allah besok Minggu sore (14 s.d 23 April 2024), saya bersama anak bungsu saya Farah G. Elsyarif menunaikan ibadah umroh ke tanah suci Mekah dan Madinah sebagai perjalanan mendekatkan diri pada Sang Khalik. Difasilitasi oleh AlHijaz Indowisata dengan Tour Leader Bagas Wirantoro dan muthowif Ustadz Muhammad Huraibi bersama 43 jamaah lainnya, Insya Allah "hijrah" melalui Dubai sebelum ke Madinah dan Mekah sebagai momen umroh awal Syawal untuk merenung dan memperbaiki diri dalam ibadah konkret kepada-Nya.

Selain menghadapkan diri pada kebesaran dan keagungan Allah SWT, umroh Syawal pun diniatkan menjadi ajang pembersihan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan plus mendidik hati menjadi lebih ikhlas dalam berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama.

Umroh kali ini memang bukan yang pertama. Tapi melalui umroh Syawal ini, saya berniat untuk belajar lebih zuhud terhadap dunia. Untuk menjalankan pola hidup yang menjaga diri dari pengaruh harta atau soal keduniaan. Untuk tidak terlalu sibuk terhadap hal-hal yang bersifat materi. Tapi lebih fokus pada urusan akhirat. Selain karena alasan usia, juga untuk menggapai ketenangan hati dan komitmen menebar manfaat kepada sesama, khususnya melalui kiprah sosial di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Semoga umroh kali ini berjalan lancar, sehat dan mendapat ridho Allah SWT.

Dengan berzuhud, seperti memakai ihram dan melepas pakaian yang berjahit, berarti bersedia untuk menjuauhkan diri dari sifat iri, dengki, hasud, benci yang ada dalam tubuh ini. Untuk melangkah ke sifat-sifat Allah, seperti "rahman" dan "rahim", penuh cinta dan kasih sayang atas nama kemanusiaaan. Agar lebih peduli kepada orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita.

Umroh untuk lebih bersemangat dalam mencari akhriat. (At Tabshirah karya Ibnul Jauzi). Membesarkan asma Allah di Masjid Nabawi dan pintu raudhah (Madinah), serta menitikkan air mata syahdu kehambaan di Masjidil Haram dan Ka'bah (Mekah). Untuk menjalankan thawaf, sholat wajib dan sunnah, zikir, i'tikaf, dan memanjatkan doa terbaik keharibaan-Nya.

Karena saat ber-umroh, siapapun harus bersedia untuk menjauhkan diri dari kesibukan dunia. Untuk lebih banyak berhijrah menuju tempat yang lebih baik sambil merenung untuk selalu memperbaiki diri. Sehingga ibadah apapun, termasuk umroh dan puasa, sejatinya bukan sekadar rirual semata. Tapi mampu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Salam literasi #UmrohSyawal #TBMLenteraPustaka #HikmahLebaran

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun