Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 12 Kendala Taman Bacaan di Kabupaten Bogor

5 April 2024   07:02 Diperbarui: 5 April 2024   07:04 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hasil angket terbatas tentang tata kelola taman bacaan di Kabupaten Bogor (per 5 April 2024), diperoleh data 75% taman bacaan dibiayai dana sendiri/swadaya, 17% dari CSR, 8% dari donatur pribadi, sedangkan pemerintah daerah tidak ada kontribusi sama sekali. Informasi ini diperoleh dari 12 taman bacaan yang sudah memberikan respon dari 20 taman bacaan yang diminta memberi masukan.

Realitas ini, tentu menjadikan taman bacaan masih dihadapkan pada kendala yang besar untuk mempertahankan eksistensinya di masyarakat. Di samping semakin sulit memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kegemaran membaca dan budaya literasi. Saat ditanya apakah kendala utama taman bacaan Anda? Maka setidaknya ter-inventarisasi kendala utama yang dihadapi taman bacaan di Kabuppaten Bogor adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya taman bacaan sehingga partisipasinya di taman bacaan menjadi rendah.

2. Pendamping literasi yang sedikit sehingga program literasi sulit dijalankan optimal.

3. Kurangnya minat anak-anak untuk datang ke taman bacaan.

4. Belum ada lahan dan bangunan sendiri untuk taman bacaan.

5. Ketersediaan buku yang sedikit sehingga belum bisa memberikan layanan peminjaman buku.

6. Diperlukannya program pemberdayaan untuk ibu-ibu pengantar anak-anak baca agar memiliki kegiatan saat jam baca berrlangsung.

7. Fasilitas sarana dan prasarana taman bacaan yang tidak memadai.

8. Tim pengurus tidak bertahan lama.

9. Tenaga pendidik -- relawan yang tidak memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun