Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Antisipasi KKNI Dana Pensiun, ADPI Optimalkan Kompetensi Instruktur MUDP

16 Februari 2024   11:21 Diperbarui: 16 Februari 2024   11:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulit dibantah, pembalajaran atau pelatihan merupakan sarana paling penting meningkatkan kompetensi profesi. Karena itu, instruktur atau trainer menjadi garda terdepan dalam aktivitas pembelajaran/pelatihan. Tanpa instruktur, suatu pembelajaran atau pelatihan kualitasnya sulit dipantau. Maka instruktur memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan kompetensi peserta training.

Berangkat dari kesadaran itulah Perkumpulan ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) menggelar "Train the Trainers" (TTT) yang diikuti 30 peserta dari industri Dana Pensiun (DPPK & DPLK) selama 2 hari (15-16 Feb 2024) di Jakarta. Melalui training para trainer ini, ADPI berharap para instrukturnya dapat memahami prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa yang terkait dengan tujuan belajar, motivasi, gaya belajar, dan preferensi untuk menyesuaikan isi pelatihan dengan kebutuhan khusus peserta training. Selain itu, peserta Train the Trainers ADPI juga diajarkan tentang cara mendorong interaksi dan kolaborasi peserta, serta memfasilitasi diskusi dan kegiatan yang bermakna selama sesi pelatihan khususnya MUDP dan MRDP.

Di samping untuk meningkatkan kemampuan instruksional, mengembangkan teknik pembelajaran, dan meningkatkan kompetensi para instruktur dana pensiun, Train the Trainer hari ke-2 difokuskan pada topik: penguasaan adult & mastery learning, ice breaking dan energizer dalam training, games dan quiz. Dan yang tidak kalah penting, para instruktur dana pensiun dikenalkan model "ROPES" dalam aktivitas pelatihan yang terdiri dari: 1) Review, 2) Overview, 3) Presentation, 4) Exercise, dan 5) Summary. Sehingga dengan model ROPES, peserta training bisa memperoleh pemahaman yang optimal.

Train the Trainer Dana Pensiun ini pun menjadi langkah antisipasi industri dana pensiun dalam menyambut hadirnya KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) bidang dana pensiun yang baru diluncurkan OJK. Melalui KKNI natinya praktisi dana pensiun harus memenuhi jenjang kualifikasi nasional Bidang Dana Pensiun, baik jenjang 4, 5, 6, dan 7. Hingga akhirnya, melalui Train the Trainer mampu meningkatkan kualitas pelatihan dana pensiun yang memadai, efektif prosesnya dan mampu mencapai tujuan pelatihan. Salam #YukSiapkanPensiun #DanaPensiun #LSPDanaPensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun