Bisa jadi, sekarang kita makin kehilangan rasa malu. Segala hal dikeluhkan, belum lagi tidak pernah bersyukur atas apa yang dimiliki. Kok susah untuk malu saat menebar aib orang lain. Atau membenci orang lain tanpa alasan yang jelas. Apa kita tidak malu?
Maka hadirkan rasa malu di hati kita ketika hendak berbuat keburukan. Karena malu adalah sebagian dari iman. Malu itu akhlak, bahkan jadi perisai hidup seseorang. Karena malu, adab bisa terjaga. Akhlak baik pun terpelihara.
Apa kita tidak malu? Selama 360 hari kita sehat, lalu hanya 2 hari saja kita sakit. Tiba-tiba kita mengeluh, "Ya Allah, kenapa Engkau beri aku sakit? Aku sudah tidak sanggup".
Apa kita masih tidak malu? Selama 29 hari kita bersuka cita, lalu 1 hari saja kita dirundung duka. Tiba-tiba kita mengeluh lagi, "Ya Allah, takdir apa ini? Aku sudah tidak sanggup".
Masih belum malulah kita? Selama 20 jam sehari kita kenyang, lalu hanya 4 jam kita  lapar. Tiba-tiba kita mengeluh, "Ya Allah, kenapa tidak ada makanan? Aku sudah tidak sanggup".
Bahkan kita pun masih tidak punya malu. Ketika hanya gemar bercerita tentang keburukan orang lain, sementara orang itu sudah banyak berbuat kebaikan untuk kita. Menghakimi, menzolimi orang lain tanpa mau introspeksi diri. Apa kita tidak punya malu?
Cukup renungkan, tentang malu. Apa kita tidak malu dalam hidup ini. Kepada sang pemelihara kita, Tuhan yang Maha Kuasa. Kenapa kita belum punya rasa malu?
Sesungguhnya, kita ini lebih banyak sehatnya daripada sakitnya. Kita ini lebih banyak senangnya daripada dukanya. Dan kita ini lebih banyak kenyangnya daripada laparnya. Orang lain pun lebih banyak baiknya daripada buruknya. Kok kita belum merasa malu?
Maka jangan banyak mengeluh, apalagi gundah gulana. Bersyukurlah atas apa yang ada. Teruslah berbuat baik dan menebar manfaat seperti pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Bersyukurlah di segala keadaan. Dan lihatlah bagaimana keadaan orang-orang yang berada di bawah kita? Orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita.
Hanya rasa malu yang dapat menahan kita dari apa-apa yang tidak boleh dan dilarang oleh apapun. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H