Tanpa pamrih tetap ikhtiar ada dan hadir di taman bacaan, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Atas nama kemanusiaan dan kepedulian, wali baca dan relawan TBM Lentera Pustaka dilatih dan dibiasakan untuk berbuat tanpa banyak berbicara.Â
Bila aksi nyata sudah dilakukan, sebagai Pendiri TBM Lentera Pustaka, saya pun selalu mengajak dan apresiasi mereka nongkrong di kafe-kafe. Karena literasi dan taman bacaan, hanya bisa bertahan atas dasar komitmen dan konsistensi dalam tindakan, bukan omongan.
Jadilah "guru" di taman bacaan. Karena tidak ada kekuatan untuk perubahan yang lebih besar daripada komitmen untuk bertindak nyata. Apalagi urusan literasi dan membaca buku. Harus ada kesepenuh-hatian untuk mengelola dan mengurusinya. Sebab, Tindakan yang konkret pasti lebih berharga daripada niat yang megah.
Ini hanya soal pilihan, lebih senang jadi guru atau hanya menggurui. Sejatinya, lebih baik membaca buku daripada membahas buku di ruang seminar. Untuk berguru pada buku, dan menggurui diri sendiri. Agar mau memperbaiki diri dan selalu menebar manfaat kepada orang lain yang membutuhkan. Cukup dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dari sekarang. Salam literasi! #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H