Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bergoyang di Taman Bacaan, Cara Sederhana untuk Bersyukur

2 Desember 2023   09:46 Diperbarui: 2 Desember 2023   10:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Zaman begini, banyak orang makin stress. Capres-cawapres dipikirin. Media sosial dipikirin. Kerja malah jadi beban. Bergaul pun jadi milih-milih. Hidup jadi terasa nggak asyik. Monoton, hanya begitu-begitu saja. Terjebak pada rutinitas yang itu-itu saja. Akibat terlalu serius, terlalu banyak berharap. Hidup jadi usah nggak santai lagi. Bosan nggak sih hidup kayak begitu?

Jumat kemarin, kawan saya cerita. Katanya lagi stress banget. Urusan kerjaan, plus urusan uang. Kelihatan urat lehernya tegang banget. Raut wajahnya pun terlihat lelah. Merasa energinya terkuras habis. Kerja dan hidup hari-hari terasa jadi beban. Bisa jadi, besok-besok terserang penyakit. Lalu, lunglai terbaring. Kenapa? Terlalu serius, hidupnya sudah nggak santai lagi. Mungkin sudah lama tidak bergoyang untuk menikmati hidup.

Maka, santailah sejenak. Tidak usah terlalu serius, Semua yang terjadi itu sudah ada dalam skenario-Nya. Mau sekeras apapun bekerja, bila jatahnya segitu ya nggak bisa ditambah lagi. Mau sehebat apapun bergaul, bila cuma ngoceh-ngoceh doang ya hanya itu yang diperoleh. Nggak kurang, nggak lebih. Jadi bua tapa terlalu serisu, santai saja. Presiden pasti terpilih. Media sosial dibikin asyik aja. Ngopi-ngopilah dulu, biar rileks dan nggak terlalu tegang.

Masih tegang, masih stress? Datanglah ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Ikutlah bergoyang di taman bacaan, ikut senam literasi sambil memekik salam literasi, sholawatan bareng. Boleh juga kok membimbing anak-anak yang membaca. Atau mengajar anak-anak kelas prasekolah atau kaum buta huruf. Masih mau lagi, silakan menata buku-buku di rak atau jadi driver motor baca keliling. Bahkan bila perlu ngopi bareng Pendiri TBM Lentera Pustaka di rooftop baca berpemandangan gunung salak. Indahnya bukan main, dijamin tegang dan stress hilang.

Rileks dan santai saja, nggak usah terlalu serius. Bila perlu ikutlah bergoyang di TBM Lentera Pustaka. Bergoyang di taman bacaan bukan tanpa tujuan. Tapi menjadi sarana untuk meraih ketenangan hidup. Bergoyang sebagai cara sederhana untuk bersyukur. Apalagi di kaki Gunung Salak, hawanya sejuk dan angin pun sepoi-sepoi. Ditemani segelas kopi hitam dan obrolan literasi, duh faktanya, banyak tamu yang tidak mau pulang. Pengennya langsung ridur dan rebahan di taman bacaan. Itulah prinsip hidup yang dikembangkan di TBM Lentera Pustaka, jadikan hidup lebih asyik dan menyenangkan.

Santai saja, nggak usah terlalu heboh. Hidup itu sederhana. Bila senang tertawalah, bila sedih tersenyumlah. Nggak usah merasa jadi "korban" apalagi keluh-kesah tiada henti. Mau benci, silakan saja asal sepantasnya. Jangan bawa benci sampai mati. Jangan bikin cerita yang itu-itu saja. Perbanyak amal, jangan banyak ngobrol. Perbanyak perbuatan baik, jangan cuma jago ngomong di grup WA.

Sekali lagi, rileks saja. Apapun masalahnya. Nggak usah pusing sama urusan orang lain. Toh, mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa juga. Nggak usah pengen disukai banyak orang. Fokus saja pada diri sendiri. Karena dalam hidup, pasti ada orang-orang yang nggak menyukai kita. Santuy aja, toh orang-orang yang benci itu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa pula. Nggak usah gubris, nggak perlu ambil pusing. Anjing menggonggong kafilah berlalu kok.

Jangan lupa, hidup yang paling berharga itu rileks, Agar tetap bisa berbuat baik dan menebar manfaat ke orang lain. Nggak usah pikirin masalah, nggak usah peduli sama orang lain. Santuy aja karena hidup itu memang simple. Kayak makanan, suka nikmati nggak suka buang. Toh semua ada masanya, bersemangat dan optimislah untuk esok. Dan tinggalkan yang sudah berlalu, biarkan mereka jadi cerita yang tersisa.

Jadi, nggak usah serius-serius. Santai saja, semua akan indah pada waktunya kok. Modanya hanya sabar dan syukur. Jalani hari-hari untuk berbuat baik dan menebar manfaat, seperti yang dilakukan pegiat literasi di TBM Lentera Pustaka. Bergoyang sambil beramal. Terkadang, bergoyang dan santai itu bisa jadi cara sederhana untuk bersyukur. Coba deh bergoyang di taman bacaan. The show must go on! Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun