Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerdas Itu Sikap Bukan Omongan, Jadilah Literat!

1 Desember 2023   23:32 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Bila ditanya, pasti semua orang ingin jadi orang cerdas. Tapi sayangnya, tidak semua orang bisa bersikap dan berperilaku cerdas. Pengencerdas tapi segala sesuatunya dilihat dari untung rugi. Bila ada untungnya, maka dikerjakan. Bila tidak ada untungnya ya cuek atau apatis saja. Kadang kita lupa, cerdas itu bukan material tapi moral.

Cerdas itu ikhtiar, baik akal pikiran maupun budi pekerti. Cerdas untuk memahami realitas, cerdan untuk berpikir dan tahu mana yang manfaat dan mana yang tidak bermanfaat. Jadi cerdas, tidak ada hubugannya dengan rajin berceloteh di grup WA atau di media sosial. Karena cerdas itu nilai-nilai moral, bukan ocehan-ocehan parsial. Cerdas tidak cukup hanya kata-kata. Tapi cerdas harus dibarengi sikap dan perbuatan.

Membangun sikap cerdas. Itulah prinsip yang diusung Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Selain aktivitas membaca buku secara rutin, sikap cerdas dibangun melalui kepedulian kepada sesama. Mau berbuat baik dan menebar manfaat di taman bacaan. Menemani anak-anak yang membaca, memotivasi dan menghibur sambil tetap dekat dengan buku. Di taman bacaan, cerdas bukan hanya narasi. Tapi sikap dan perbuatan yang harus dijunjung tinggi.

Berdasar pengalamann nyata di taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun meyakini ada 5 (lima) ciri sikap orang cerdas di taman bacaan, yaitu:

1. Lebih baik diam untuk menghindari konflik daripada berdebat sekalipun dengan orang bodoh, karena diam menjadikan lebih produktif.

2. Tidak masalah tidak banyak teman, karena memang teman harus dipilih secara selektif. Berteman sebatas yang bermanfaat.

3. Tidak peduli dengan omongan orang lain, karena hanya fokus pada tujuan bukan pada omongan orang lain.

4. Tidak perlu mengklarifikasi omongan negatif orang lain, karena orang cerdas selalu berpikir positif.

5. Sangat menjunjung tinggi privasi orang lain, tidak pernah mau ikut campur urusan orang lain. Apalagi menebarkan keburukan orang lain.

Ciri-ciri orang cerdas di taman bacaan, oitulah sejatinya yang menjadi modal penting untuk membangun manusia literat. Manusia yang memahami realitas sambil tetap berbuat untuk yang baik dan bermanfaat. Sekalipun dihadapkan pada tantangan dan rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun