Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ternyata, Ini 5 Sebab Pekerja Belum Mau Menabung untuk Masa Pensiun

30 November 2023   07:22 Diperbarui: 30 November 2023   07:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tirto.co.id

Dalam berbagai seminar dan diskusi, selalu disebutkan bahwa menabung untuk hari tua atau merencanakan masa pensiun bagi setiap pekerja itu penting dan sangat penting. Penasihat keuangan pun berkali-kali menekankan pentingnya mempersiapkan masa pensiun sejak dini itu penting. Bahkan pemerintah pun mengimbau kepada para pekerja di Indonesia untuk mau menyisihkan sebagian gaji untuk hari tuanya. Agar tetap nyaman di masa pensiun dan dapat menikmati hari tuanya sendiri.

Saat pensiun, siapapun tidak lagi punya gaji bulanan. Uang pesangon atau pensiun dari tempat bekerja pun tidak seberapa, akan habis digunakan untuk biaya hidup sekitar 5 tahun setelah pensiun. Sementara angka harapan hidup saat ini mencapai 72 tahun. Bila pensiun di 55 tahun, maka masih ada 17 tahun masa kehidupan di hari tua yang membutuhkan biaya tidak kecil. Sementara sudah tidak bekerja dan tidak punya gaji bulanan lagi, lalu dari mana uang untuk membiayai kehidupan di hari tua? Maka lagi-lagi, menabung untuk masa pensiun sangat penting. Mumpung masih bekerja, kan tidak ada salahnya untuk mempersiapkan jaminan hidup nyaman di hari tua.  Itulah gunanya dana pensiun sebagai produk keuangan yang dirancang khusus untuk masa pensiun seorang pekerja.

Tapi sayangnya saat ini. Dari 136 juta pekerja yang ada di Indonesia, tidak lebih dari 5% pekerja yang sudah memiliki dana pensiun (di luar JHT BPJS). Artinya, bila tidak edukasi akan pentingnya merencanakan masa pensiun. Berpotensi besar 95% pekerja di Indonesia akan mengalami masalah keuangan di hari tua. Tidak punya kecukupan dana untuk membiayai hidupnya sendiri di masa pensiun. Maka wajar survei menyebut, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan. Merana di masa pensiun walau belum tentu berjaya pula di masa bekerja sebelumnya.

 

Lalu, kenapa pekerja di Indonesia susah untuk menabung masa pensiunnya?

Usut punya usut dna setelah survei ke 100 pekerja biasa di Jakarta, ternyata diperoleh alasan yang "cukup masuk akal". Bahwa gaji atau penghasilan pekerja belum bisa dipakai menabung untuk hari tua. Ternyata, inilah 5 (lima) alasan pekerja belum mau menabung untuk hari tua atau memiliki dana pensiun, yaitu:

1. Gaji habis untuk biaya pendidikan anak

2. Gaji habis digunakan untuk membayar utang

3. Gaji terserap untuk menyicil kredit rumah-kendaraan

4. Gaji digunakan untuk bergaya hidup

5. Selalu punya alasan untuk mengelak pentingnya dana pensiun, belum punya mindset tentang pentingnya perencanaan masa pensiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun