Jelang piplres 2024, ternyata 60% kaum milenial dan Gen Z belum tentukan pilihan. Di mata anak muda, hiruk pikuk capres-cawapres dianggap hanya komoditas politik semata. Belum mewakili aspirasi generasi muda untuk bangsa Indonesia yang lebih baik. Simpulan itu tercermin dalam peluncuran buku pilpres berjudul "Republik Anak Muda" karya mahasiswa Unindra di Festival Literasi Gunung Salak #6 TBM Lentera Pustaka (19/11/2023).
Di hadapan 300 orang yang hadir, buku "Republik Anak Muda" sebagai kumpulan jurnalisme data menyajikan berita yang terkait persepsi dan pilihan politik kaum muda. Ada 71 mahasiswa yang "bertugas" menjadi wartawan untuk meliput dan mewawancarai kaum muda terkait pilpres - capres cawapres yang ada. Diterbitkan oleh Lovrinz Publishing, buku 192 halaman ini setidaknya memberi pesan pentingnya keterampilan menulis, di samping kemampuan investigatif mahasiswa semasa kuliahnya.
"Buku jurnalisme data Republik Anak Muda ini karya kolaborasi antara dosen pengampu mata kuliah jurnalistik dengan mahasiswanya. Buku ini jadi bukti mahasiswa harus memahami cara kerja jurnalistik, di samping menjadikan jurnalistik sebagai proses yang membentuk keterampilan menulis" ujar Syarifudin Yunus, dosen pengampu Jurnalistik Unindra yang ikut hadir di cara peluncuran buku.
Di balik buku ini, mahasiswa belajar jurnalistik sambil menuliskan dan mempublikasikannya. Tentang anak-anak muda yang bersikap dalam pilpres. Hiruk-pikuk pilpres 2024 sudah menggema, tiga pasang capres-cawapres pun sudah berkobar. Maka ada pesan di balik buku Republik Anak mUda. Bahwa pilpres bukan hanya kekuasaan. Tapi soal aspirasi dan harapan rakyat digantungkan kepada calon pemimpinnya. Hanya sayang, capres-cawapres hanya menjadikan pilpres sebagai komoditas politik dan pencitraan semata.
Maka di kalangan anak muda, kaum millenial dan Gen Z, politik dan pilpres bukan soal penguasa dan kekuasaan semata. Tapi soal generasi berikutnya untuk republik anak muda, mau di bawa ke mana? Â Buku ini, mempertemukan antara teori dan praktik dalam jurnalistik. Kuliah sambil menulis sebagai proses meningkatkan keterampilan mahasiswa. Â Seperti dikatakan dalam buku "Jurnalistik Terapan" karya Syarifudin Yunus, bahwa sinergi teori dan praktik harus berujung pada karya jurnalistik.
Buku jurnalisme data "Republik Anak Muda" ini mengungkap secara sederhana, apapun tentang pilpres 2024 harus bertumpu pada akal sehat dan hati nurani, bukan hanya sekedar meraih kekuasaan. Salam Jurnalistik!#RepublikAnakMuda #KuliahKurnalistik #TBMLenteraPustaka #MahasiswaUnindra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H