Mungkin, hari ini banyak orang kecewa. Karena mengharapkan lebih dari orang lain. Terlalu ekspketasi yang berlebihan kepada orang lain. Saat tidak mendapatkan hasilnya, maka pantas sedih dan kecewa. Apa yang diinginkan tidak tercapai. Siapapun yang mengalaminya pasti kecewa. Karena terlalu banyak berharap kepada orang lain.
Lalu esoknya, bercerita tentang kekecewaannya kepada orang lain lagi. Entah direkayasa atau tidak ceritanya, orang lain yang mendengarkan pun hanya bisa diam. Tidak ada bantuan, tidak ada omongan apapun. Dan akhirnya kecewa lain akibat orang lain. Akibat terlalu berharap. Kita sering menyangka orang lain mengecewakan. Sama sekali tidak, justru kita terlalu banyak terhadap orang lain. Bahkan serba melibatkan orang lain, ya pantas kecewa. Kita sering lupa, datang ke dunia sendiri dan mati pun sendiri. Itu artinya, siapapun harus terbiasa untuk mandiri. Tidak menggantungkan segala sesuatunya dari orang lain. Tapi dari diri sendiri.
Maka dari Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang saya kelola selalu ada pelajaran. Bahwa apapun, mulailah dari diri sendiri. Untuk melakukan segala sesuatu dengan hati yang baik dan jangan mengharapkan imbalan apa pun. Jangan mengharapkan orang lain. Mulai saja dengan niat yang baik, ikhtiar yang bagus, dan memperbanyak doa. Lebih baik merasa terkejut daripada merasa kecewa akibat terlalu banyak berharap kepada orang lain. Karena cara terbaik untuk menghindari kekecewaan di mana pun adalah dengan tidak mengharapkan apa pun dari siapa pun.
Di taman bacaan, saya pun terus belajar. Untuk lebih mandiri. Membuat program sendiri, membikin inisiatif sendiri, bahkan mendari pendanaan sendiri. Lalu, melibatkan orang lain bila mau membantu. Bila tidak mau membantu ya tidak apa-apa. Dan alhamdulillah, kini TBM Lentera Pustaka bisa dijalankan sendiri dan sangat mandiri. Karena itu pula, dukungan dari orang lain dan pihak lain menjadi berdatangan dan melimpah ruah. Semuanya terjadi secara alamiah, setelah melalui proses panjang. Jadi di taman bacaan pun, jangan terlalu banyak berharap kepada orang lain. Kerjakan saja yang baik dan jalani dengan sepenuh hati. Insya Allah, akan indah pada waktunya.
 Â
Saat ini banyak orang terlalu mudah berkata-kata, mencemooh orang lain. Bahkan tidak sedikit yang gampang mencurigai, menuduh, dan menghakimi orang lain yang tidak selayaknya. Semua itu terjadi karena sebelumnya, si yang bersangkutan terlalu banyak berharap kepada orang yang dituduh atau dicurigai. Karena terlalu banyak berharap dan terlalu menginginkan orang lain bersikap seperti yang diinginkannya. Begitu tidak tercapai, maka segala sangkaan pasti dilakukannya. Sederhana sekali prosesnya. Â Â
Maka, syukurilah apa yang ada dan apa yang dimiliki. Jadikan semuanya sebagai ladang amal untuk menjadikan segalanya lebih baik di mata Allah SWT, bukan di mata manusia lainnya. Karena apapun yang diperbuat, toh untuk menggapai ridho-Nya, termasuk berkiprah di taman bacaan. Jangan terlalu banyak berharap kepada orang lain. Dan jangan pula merasa mulia, merasa paling besar, merasa paling benar. Karena sejatinya, manusia itu merasa tahu banyak hal tapi sedikit saja.
Bila perlu, jangan pernah berasumsi jangan pernah menuntut apapun. Biarkan saja, apapun jika memang ditakdirkan-Nya, pasti akan terjadi. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H