Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semuanya tentang Menunggu (Catatan HUT ke-6 TBM Lentera Pustaka)

5 November 2023   06:16 Diperbarui: 5 November 2023   08:35 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Hari ini, 5 November 2023, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka genap berusia 6 tahun. Tanpa terasa, taman bacaan yang berawal dari garasi rumah itu kini sudah memasuki fase "matang" untuk tetap berkiprah di gerakan literasi. Dari hanya 14 anak, kini mencapai 120-an anak yang membaca. Dari 1 program, kini 15 program literasi dijalani. Dari 1 desa yang dilayani, kini 4 desa menyerbu tiap Minggu. Dari tidak punya relawan, kini 12 relawan ikut mengabdi. Tapi dari puluhan cobaan, kini tinggal satu dua cobaan saja. Semuanya berkat pertolongan dari-Nya.

Dari semua perjalanan dan aktivitas taman bacaan, semakin tegas bahwa hidup itu hanya soal menunggu. Saat di taman bacaan, saya menunggu anak-anak yang membaca. Menunggu kaum ibu buta huruf yang belajar baca-tulis. Menunggu anak-anak usia prasekolah belajar calistung. Menunggu waktu untuk mengendarai motor baca keliling. Menunggu saat untuk menata buku-buku di rak. Bahkan menunggu orang-orang baik dan peduli untuk datang ke taman bacaan. Jelas sudah, semuanya tentang menunggu.

Menunggu di taman bacaan sama sekali tidak mudah. Menunggu tantangan dan cobaan. Menunggu orang-orang yang mengganggu padahal tidak pernah membantu. Menunggu intimidasi "orang asing" yang dikirim untuk membenci. Menunggu kedatangan orang jahat yang "menjual tanah" milik taman bacaan. Menunggu kebobrokan ditebarkan kemana-mana. Dan akhirnya menunggu kehendak terbaik Allah SWT untuk taman bacaan. Hingga datangnya ketenangan dan kedamaian abadi.  

Hidup itu tentang menunggu. Semuanya tentang menunggu. Menunggu waktu sholat. Dan menunggu untuk disholatkan. Persis seperti seorang ibu yang menunggu anak berangkat dan pulang sekolah. Menunggu perpisahan setelah usai pertemuan. Menunggu dengan kesabaran sembari tetap ikhtiar. Menunggu dalam doa agar harapan jadi nyata. Seperti di taman bacaan, semua orang pun menunggu walau tidak pernah ada yang meminta untuk menunggu. Maka siapapun di taman bacaan, pasti menjadi hebat karena menunggu.

Karena hidup tentang menunggu. Maka beramal baiklah segera, sebelum datang ajal. Manfaatkanlah waktu muda, sebelum datang waktu tua. Gunakan waktu sehat sebelum datang waktu sakit. Sedekahkan masa kaya sebelum datang masa fakir. Isi waktu luang sebelum datang waktu sibuk. Dan untuk apa masa hidup sebelum datang mati?

Menunggu di taman bacaan. Sungguh lebih bernilai daripada bergerak tanpa arah. Lebih indah daripada berceloteh tentang politik. Lebih bermakna daripada ngobrol tanpa arti.  Memang benar adanya, bahwa hidup tidak cukup hnaya sabar dalam menunggu. Tapi lebih dari itu, tetap berani berbuat baik saat sedang menunggu.

Maka hingga kapanpun, jangan pernah lelah untuk menunggu. Karena masa indah anugerah-Nya sebentar lagi datang. Tetaplah lakukan sesuatu yang bermanfaat. Sekalipun hanya melalui buku-buku di taman bacaan. Selamat ulang tahun ke-6 TBM Lentera Pustaka. Salam literasi! #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun